Temanggung – Prihatin dengan mainan tradisional yang sudah jarang dimainkan, anak-anak MIN 2 Temanggung bersama-sama memainkan mainan tradisional. Permainan yang dimainkan antara lain egrang, yoyo, bentik, dan masih banyak mainan tradisional lainnya. Hal ini sekaligus mengaplikasikan merdeka belajar Projek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman MIN 2 Temanggung, Sabtu (25/2).
Dengan tema kearifan lokal.Kepala Sekolah MIN 2 Temanggung, Nur Makhsus mengatakan, permainan tradisional sudah jarang ditemui, karena anak-anak cenderung beralih game menggunakan HP. Permainan tradisional juga mengajarkan konsentrasi, ketahanan tubuh dan rasa gotong royong.
“Kita kenalkan kembali dengan permainan tradisional sebagai bentuk keragaman budaya, untuk fase A Kelas 1 dan 2 permainan tradisional, fase B kelas 3 dan 4 kita kenalkan dengan makanan tradisional, mulai dari nama, cara pengolahan dan cara pemasarannya dan terakhir fase C kita kenalkan dengan seni tradisional jadi anak-anak disini akan mempertunjukkan kesenian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia,” katanya.
Sementara pada kesempatan yang sama Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Ahmad Sugijarto mengatakan bahwa dengan kegiatan ini dapat mendidik anak-anak untuk meningkatkan iman dan taqwa sekaligus melatih kreatifitas.
“Dengan ini karakter anak akan terbentuk seperti kreatif, disiplin, gotong royong dan inovatif,” tuturnya. Sebagai Madrasah Adiwiyata tingkat provinsi, kegiatan tersebut juga dibarengi dengan kegiatan lain yaitu pelaunchingan logo Madrasah, launching laboratorium keagamaan bekas revitalisasi mushola, launching perpustakaan digital dan lomba menghias kelas dengan tema edukatif.(sr)