Temanggung (Humas) – Kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Akhsan Muayad mewakili Kepala Kankemenag Kab. Temanggung menerima Tim Audit dari BPKP Perwakilan Prov. Jateng bertempat di Ruang Keja Kepala Kankemenag, Senin (5/8/2024).
Kedatangan Tim BPKP ini dalam rangka melaksanakan audit kinerja atas kegiatan penyediaan sarpras sanitasi di Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) pada Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BPPW) Jateng tahun anggaran 2022-2023.
Dalam penyambutannya Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyampaikan program penyediaan sarana dan prasarana sanitasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat.
“Kemenag Temanggung siap bersinergi dengan BPKP Perwakilan Prov. Jateng dalam mengawal bantuan yang diterima oleh Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Temanggung,“ ujarnya.
Selanjutnya Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyampaikan program penyediaan sarana dan prasarana sanitasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Untuk diketahui, pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi untuk Pondok Pesantren (Pontren)/Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK) merupakan program Padat Karya Tunai (PTK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Selain untuk menunjang kebutuhan infrastruktur pendidikan, kegiatan tersebut juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan dan mendorong perekonomian masyarakat di sekitar,“ imbuhnya.
Akhsan Muayad menyampaikan ada tujuh pondok pesantren di Temanggung yang menjadi tujuan yaitu PP. Putra/Putri Sunan Plumbon, LPK Zabisa Putra, PP. Kyai Parak Darul Muhtadin, PP Sawah Rejo, PP. Darul Ihsan, PP. Karang Santri dan PP Ridho Allah.
Sementara Ketua Tim, Erni Kurniyati menyampaikan Kunjungan yang dilakukan oleh Tim BPKP Perwakilan Prov. Jateng ini bertujuan dalam rangka menilai kinerja atas penyediaan sarana dan prasarana sanitasi pada Lembaga Pendidikan dan Keagamaan (LPK). BPKP melakukan audit kinerja untuk memastikan program berjalan efektif dan efisien agar kegiatan pendidikan dan keagamaan berjalan dengan baik. Tim Audit terdiri dari lima peserta yaitu I Gede Eka Priyogo, Ni Ketut Sri Arinani, Erni Kurniyati selaku Ketua Tim, Gede Vidi Wuragi dan Damiana Sri Cahyani.(sr)