Temanggung – Bertempat di rumah dinas Bupati Temanggung pada hari Rabu, 2 November 2016 digelar pertemuan antara Bupati dan FKPD serta tokoh lintas agama. Bupati H. Bambang Soekarno dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pertemuan tersebut untuk menyamakan persepsi dan antisipasi terkait dengan kegiatan unjuk rasa yang akan dilakukan elemen masyarakat di Jakarta pada tanggal 4 November 2016. Dalam kesempatan tersebut Kapolres dan Dandim 0706 Temanggung menyampaikan situasi keamanan dan langkah antisipasi yang dilakukan oleh aparat keamanan baik Kepolisian ataupun TNI. Secara bergilir semua pemimpin ormas keagamaan yang hadir seperti NU, Muhammadiyah, Rifaiyah, kemudian dari tokoh agama yang tergabung dalam FKUB sepakat bahwa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga keutuhan NKRI, dan menegakkan hukum yang se adil-adilnya.
Lebih lanjut disampaikan silaturahmi ini disamping tujuan diatas juga mempunyai maksud untuk mendukung terciptanya kondusifitas kehidupan umat beragama khususnya di Kabupaten Temanggung. “Karena sebagaimana kita ketahui saat ini banyak muncul paham atau sikap radikal masyarakat golongan tertentu untuk menunjukan eksistensi dan opini mereka, dalam hal ini agama dijadikan tameng untuk melakukan aksinya,”ungkap Bupati Temanggung.
Untuk itu guna memperoleh persepsi yang sama tentang pengertian dan paham radikal tersebut pihaknya memandang perlu untuk dilakukan koordinasi dan silaturahmi dengan para tokoh dan pemuka agama, organisasi pemuda dan pihak terkait lainnya. Adapun topik materi dalam kesempatan itu yakni menyangkut seputar masalah radikalisme baik ditinjau dari sudut agama maupun sudut ketahanan nasional. Mengingat latar belakang kehidupan masyarakat di kabupaten Temanggung khususnya dan masyarakat Indonesia sendiri yang berasal dari banyak suku. “Sehingga tidak menutup kemungkinan banyak pula melahirkan cara pikir yang berbeda pula, sehingga terkadang bisa memercik timbulnya perpecahan,”ujarnya.
Beliau juga menambahkan melalui pertemuan tersebut diharapkan semua pihak nantinya akan mampu memilah dan membedakan suatu aksi yang dapat dibenarkan baik menurut hukum agama maupun hukum negara, sehingga menimbulkan kejelasan mana yang perlu didukung mana aksi yang harus diberantas. Disinilah peran penting tokoh agama tak terkecuali organisasi pemuda untuk berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dan menolak berbagai bentuk kekerasan yang mencoba tumbuh dan berkembang di Kabupaten Temanggung. “Karena untuk menjaga semua yang dijelaskan tadi merupakan tanggung jawab kita bersama bukan semata pihak keamanan,”tandasnya mengakhiri pertemuan itu.