Temanggung- Bertempat di Gedung Sekretariat FKUB Kabupaten Temanggung yang berada di Komplek Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Senin (30/1) diselenggarakan Rakor FKUB Kab. Temanggung. Dalam kesempatan tersebut yang menjadi tema pembahasan adalah menyikapi perkembangan dan dinamika yang terjadi di Indonesia dan pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan ketertiban nasional dan kerukunan beragama di Temanggung. Kegiatan yang dipandu Ketua FKUB, K.H. Faizun, BA tersebut diikuti seluruh anggota FKUB dan Kasat Intel Polres Temanggung.
“Rakor ini dilaksanakan untuk melakukan evaluasi terhadap program kerja tahun 2016, juga menyusun rancangan program kerja FKUB untuk tahun 2017,” ungkap Faizun. Disamping membahas apa yang sudah diagendakan yaitu tentang jawaban surat untuk tempat pendidikan umat Buddha di Kec. Kaloran, Info dari Kapolres, Giat APBD 2017, surat rekomendasi Masjid Ngimbrang Kec. Bulu dan rencana peninjauan di Masjid Ngimbrang Bulu tersebut pada hari Selasa, 7 Februari 2017.
Lebih lanjut Faizun menyampaikan “dengan media rakor ini, kita juga mengharapkan terjadinya komunikasi dan diskusi yang intensif antara FKUB dalam rangka sinergitas kegiatan peningkatan dan pengembangan kerukunan umat beragama di Kabupaten Temanggung, kita berharap apa yang kita laksanakan ini bisa memberikan manfaat kepada kita semua, dalam rangka meningkatkan kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan sesama umat beragama.” ujarnya. Beliau juga berpesan kepada seluruh anggota FKUB untuk meningkatkan rasa toleransi, saling menghormati, dan meningkatkan pemahaman agama, dengan begitu toleransi akan terjaga, sehingga, kedamaian, ketentraman akan senantiasa terpelihara.
Mengawali diskusi Kapolres menyampaikan beberapa ragam kebhinekaan di Indonesia, baik suku, agama, budaya dan lainnya yang sudah berlangsung sejak dulu kala. Tetapi akhir-akhir ini terusik dengan berbagai dinamika terjadi yang bahkan sudah menjurus intoleransi dan makar. Keadaan tersebut juga dipengaruhi kekuatan global terutama dari negara adi daya. Untuk itu disepakati, terus diadakan dialog antar umat Bergama dan upaya lain yang lebih kongkrit untuk memberikan rasa aman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.