Temanggung – Kantor Kementerian Agama Kab. Temanggung melalui Seksi Pendidikan Madrasah melakukan Sosialisasi Penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) dan USBN yang diikuti para Kepala Madrasah dan Pengawas se-Kabupaten Temanggung Sabtu (18/2) di Rumah Makan Lukito Kranggan, Temanggung
Kepala Kantor Kemenag, Saefudin dalam sambutan pembukaannya menjelaskan bahwa sehubungan dengan pelaksanaan UAMBN dan USBN yang tidak lama lagi akan digelar, maka perlu dilakukan sosialisasi terkait persiapan pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017.
Pada kesempatan tersebut, Saefudin meminta kepada penyelenggara pendidikan untuk mempersiapkan terkait dengan pelaksanaan ujian yang dijadwalkan bulan April 2017 untuk MTs dan MA pada bulan Maret 2017. Dan yang menjadi perhatian Kasi Penma adalah persiapan menghadapi ujian terutama yang menyangkut pengaturan ruang ujian, sistem pengawas ujian, tata tertib peserta, dan ujian susulan bagi peserta.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung berharap dengan sosialisasi ini semua madrasah yang melaksanakan UAMBN akan lebih siap dalam pelaksanaannya nanti, sehingga mutu madrasah akan lebih baik kedepan, harap Saefudin.
Dalam kegiatan ini sebagai narasumber adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani Sementara dalam materinya Kakanwil menegaskan, yang terpenting dipersiapkan dalam ujian itu adalah bagaimana madrasah dapat memaksimalkan pencapaian target kurikulum yang telah ditentukan. Siswa diharapkan memilki kompetensi yang tinggi sehingga seluruh peserta UAMBN nantinya dapat mengikuti ujian dan mendapatkan hasil yang optimal. Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan ujian, pemerintah telah menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS), untuk itu Kakanwil meminta agar dibaca, dicermati, dipahami, dan dilaksanakan prosedur itu (POS) sehingga tidak ada yang menyimpang dari ketentuan yang sudah ada,” tegas Farhani.
Persiapkan dengan baik sehingga tercipta harmonisasi dan komunikasi yang baik seluruh jajaran yang terjadi dengan UAMBN. “Saya tidak ingin mendengar ada berita negatif terkait pelaksanaan ujian,” pesan Farhani.
Berita kecurangan pelaksanaan ujian, manipulasi lembar jawaban, soal atau kunci jawaban bocor, dan lain sebagainya sering menghiasi pemberitaan. “Junjung tinggi integritas, profesionalisme. Lebih penting lagi, berikan keteladanan bahwa madrasah bisa berprestasi dan bermartabat, bukan karena tindakan yang tidak elegan, semoga madrasah hari ini dan besok semakin maju dan lebih baik,” pungkasnya.(sur)