Temanggung – Haflah Akhirussanah atau biasa disebut dengan kegiatan penutup akhir tahun dilingkungan Santri MAN Temanggung, berlangsung semarak, sebab banyak sekali event yang menjadi kegiatan rutin akhir tahun digelar, hal tersebut disampaikan ketua Panitia Ahad (14/05).
Sedangkan dalam sambutannya Kepala MAN, Ali Masyhar menyampaikan kegiatan ini dihadiri disamping para santri yang berjumlah 16 anak juga wali santri dan Komite MAN Temanggung.
“Alhamdulillah, pada hari ini akan kami kembalikan kepada Orang Tua/Wali setelah selama lebih kurang satu tahun lamanya dititipkan kepada kami untuk dididik dan dibina dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, baik itu pengetahuan umum maupun pengetahuan agama. Semoga apa yang didapat dapat diamalkan dan dikembangkan di tingkat yang lebih tinggi lagi”, harapnya.
Lebih lanjut Ali Masyhar mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin atau semua wali murid/wali santri yang telah mempercayakan putra-putrinya untuk mengenyam pendidikan di MAN Temanggung. Kami berkomitmen Madrasah ini untuk selalu memajukan pendidikan memang semakin berkembang dan jelas, satu persatu prestasi telah diraih. Hal ini dilaksanakan demi terwujudnya visi dan misi Madrasah ini sebagai lembaga pendidikan terkemuka yang mengintegrasikan aspek IMTAQ dan IPTEK.
“Selain menampilkan unjuk kebolehan seperti Da’i dan hiburan, dalam kegiatan haflah akhirusaanah ini juga diisi Tausiyah yang disampaikan oleh Ketua Komite MAN Temanggung, Bapak Mansyur Asnawi, “ ujar Ali.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah, menyampaikan bahwa sudah menjadi bagian dari budaya dalam dunia pendidikan kita, bahwa setiap tahun ketika menjelang Ramadhan diadakan acara akhirussanah. Kegiatan seperti ini tentunya punya makna, pertama adalah silaturahim kedua meningkatkan wawasan kita tentang pendidikan dan yang ketiga adalah sebagai spirit bagi semua yang hadir.
Adapun tugas besar yang diemban oleh Kantor Kementerian Agama dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan pendidikan Agama dan Keagamaan harus dikawal dengan aturan-aturan dan muatan materi pendidikan yang sejalan dengan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang akan mengawal, membela, melindungi dan membangun negara dan bangsanya, pungkasnya.(em/sr)