Temanggung – Melihat keadaan bangsa dan negara yang masih terpuruk dengan belum adanya tanda-tanda covid-19 menghilang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengadakan Istighosah dan doa bersama secara virtual.
Memenuhi surat Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tanggal 15 April 2021, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung mengikuti acara istighosah dan doa bersama secara virtual. Acara istighosah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara ini dilaksanakan Kamis (15/04).
Istighosah malam itu dilakukan secara virtual tidak mengundang masa, namun masyarakat ikut berpartisipasi bersama dari rumah masing-masing, secara virtual, melalui live streaming. Begitu pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, dan seluruh pejabat struktural, penyuluh agama serta pimpinan pondok pesantren juga mengikuti kegiatan dimaksud sebagai bentuk kepedulian sosial atas wabah covid-19. Kendati begitu, tak mengurangi kekhusyukan dalam memanjatkan doa.
“Keikutsertaan kita dalam istighosah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara secara virtual yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini, tidak hanya diikuti oleh para pejabat Kementerian Agama, namun diikuti pula oleh penyuluh agama dan pimpinan pondok pesantren yang melibatkan para kyai, ustad dan para santri, mereka semua mengikuti acara ini di pondok masing-masing,“ jelasnya.
Beliau juga mengatakan bahwa bangsa dan negara saat ini masih dalam kondisi sakit, dimana menurutnya covid-19 belum berakhir. “Kita telah mengetahui bahwa bangsa dan negara hingga saat ini belum bebas dari wabah covid-19 , upaya pemerintah sudah sangat masif dilakukan, namun Allah belum mengambil wabah itu, maka istighosah dan doa bersama merupakan salah satu wahana berserah diri dan berdoa kepada Allah agar Bangsa dan Negara Indonesia secara keseluruhan diberi kekuatan dan keselamatan,“ tuturnya.
“Istighosah dan doa bersama sebagai usaha batiniah, secara lahiriah mari ikut berperan dalam tangkal virus corona dengan mengupayakan terus mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi,” pungkasnya.(sr)