Temanggung – Bulan Ramadhan tahun ini masih dibayangi oleh suasana pandemi Covid-19 yang belum juga hilang. Tetapi suasana religius tetap nampak dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Demikian juga di lingkungan pendidikan, suasana Ramadhan tetap mempunyai rasa yang lebih religius.
Bagi para guru dan kepala madrasah di lingkungan Kecamatan Pringsurat kegiatan pembinaan oleh pengawas madrasah juga menekankan pada pembinaan mental keagamaan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula PPAI Kecamatan Pringsurat, Senin (19/04), Nur Makhsun selaku pengawas Kecamatan Pringsurat mengajak para Kepala RA dan MI untuk memanfaatkan momentum Ramadhan sebagai wahana membentuk pribadi yang mulia.
“Pribadi yang mulia bagi para pemimpin merupakan unsur utama, sebab seorang pemimpin harus menjadi teladan di lingkungan tugasnya,” katanya.
Selanjutnya ditegaskan bahwa menurut Imam Syafi'i kemuliaan manusia ditentukan tiga hal : pertama, manusia harus bisa menyembunyikan kemiskinannya. Artinya bahwa walaupun hidupnya penuh keterbatasan untuk tetap menjaga muruah agar tidak menjadikan kondisi itu sebagai kesempatan untuk mendatangkan belas kasihan orang lain.
Kedua, manusia harus mampu menyembunyikan kemarahannya. Apapun kondisi psikologis yang menimpa seorang pemimpin harus tetap dapat mengontrol diri. Jangan sampai meluapkan kemarahannya dihadapan anak buah yang menyebabkan ketakutan dan kebencian.
Selanjutnya yang ketiga, kemuliaan seseorang juga ditentukan oleh kemampuan dia dalam meyembunyikan kesulitan yang berhubungan dengan kehidupan sehari- hari.
Jangan sampai kesulitan yang dihadapi oleh seorang pemimpin akan mendatangkan kesulitan lain ketika dia tidak mampu menyelesaikan dengan baik.
“Apabila tiga hal tersebut dipegang oleh para kepala madrasah, niscaya akan menjadi modal utama keberhasilan dalam kepemimpinannya” pungkas mengakhiri pembinaanya.
Pembinaan yang diikuti oleh semua kepala RA dan MI ini merupakan kegiatan rutin pengawas madrasah Kecamatan Pringsurat.(nm)