Temanggung – Dalam rangka penanaman sikap dan nilai kebersamaan dan kerukunan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Temanggung, terus melakukan road show ke lembaga-lembaga keagamaan, untuk dialog kebangsaan, nasionalis dan kerukunan. Demikian disampaikan Ketua FKUB. H. Ahmad Sholeh dalam kegiatan dialog dengan aktifis dan pemuda Kristen, Sabtu (17/9) di Gereja GPDI Tegowanoh, Kecamatan Kaloran.
Hadir dalam acara tersebut ketua FKUB Ahmad Sholeh beserta jajaran pengurus 13 orang, Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Temanggung, para penggembala/pendeta, dan sebagai peserta dari aktifis dan pemuda Kristen Temanggung 76 orang.
Dalam sambutanya Ketua Bamag Temanggung, Hariyoko menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada FKUB Temanggung telah dapat kita rasakan keberadaan FKUB dengan kegiatan-kegiatan silaturokhim dan dialog kebangsaan kepada semua lembaga keagamaan termasuk Bamag dan pemuda gereja.
“Kami sangat berharap kegiatan ini terus dilakukan sehingga kedepan semua elemen pemuda dari lintas agama dapat memahami arti pentingnya kerukunan, nasionalis dan kebangsaan yang diikat oleh nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
Sementara ketua FKUB, Ahmad Sholeh dalam pemaparannya menyampaikan bahwa tugas FKUB disamping memberikan rekomendasi pendirian tempat ibadah yang utama adalah melakukan diskusi dan dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan masukan dan menanamkan kesadaran pada semua elemen masyarakat yang berbeda budaya, dan agama.
“Perbedaan itu adalah merupakan sunatullah dan dari perbedaan itu ada titik temu yang merupakatn perekat dan ikatan yang harus terus kita jaga,“ jelasnya.
Selanjutnya disampaikan Pancasila dan bendera Merah Putih ini adalah merupakan warisan leluhur bangsa yang menjadikan masyarakat berbeda suku, bahasa, budaya dan agama tapi bisa duduk bersama, rukun dan dapat bekerja sama, bisa saling sapa dan senyum, untuk menuju tujuan hidup bernegara.
Ada nilai-nilai yang sama dalam semua agama (nilai-nilai universal) bahwa semua agama, membawa misi nilai sosial dan kemanusiaan, jujur, gotong royong, menghormati, mengasihi sesama tanpa melihat agamanya.
“Ini yang harus kita jaga dan wajib dilestarikan oleh semua umat beragama sebagai warga bangsa yang berbhineka,“ himbaunya.
Pada sesi terakhir, ketua FKUB berpesan pada peserta, “sebagai generasi penerus bangsa yang akan mewarnai masyarakat kedepan, kuatkan mental dan ideologi Pancasila, pegang teguh nilai-nilai kemanusian dan sosial karena itu menjadi penyempurna dalam beragama, jangan pernah ikut-ikutan dan terpengaruh oleh media dan medsos yang merusak moral dan merusak budaya unggah-ungguh kita,” pesannya.
Sedangkan dalam sesi tanya jawab peserta berharap kegiatan dialog semacam ini jangan hanya berhenti disini, tetapi diharapkan terus diagendakan sehingga kesadaran untuk hidup rukun dan berdampingan dengan saudara yang berbeda tetap terjaga.(sr)