Temanggung – Untuk meningkatkan kerukunan umat beragama, FKUB Temanggung bersama Kementerian Agama mengadakan sarasehan dan moderasi beragama di Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Selasa (08/10) yang merupakan salah satu Desa di Kecamatan Kaloran dengan penduduk yang plural di samping Desa Kerukunan yaitu Desa Getas.
Dalam sambutanya Camat Kaloran, Nizar mengatakan bahwa masyarakat Kaloran termasuk Desa Kalimanggis dalam kehidupan beragamanya sangat rukun bahkan dalam satu keluarga bisa terdiri dari beberapa agama, ada yang suaminya beragama Buddha, istri Islam, anak Kristen tapi tetap rukun, termasuk dalam membangun tempat ibadah masyarakat saling bantu membantu tanpa memandang latar belakang agamanya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua FKUB Kabupaten Temanggung, KH. Faizun menegaskan untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama. Faizun juga berpesan bahwa yang rukun umatnya bukan agamanya. Dalam pendirian tempat ibadah kami FKUB tetap akan memberikan rekomendasi pada agama apapun sesuai peraturan yang berlaku. Dalam acara tersebut dihadiri tokoh lintas agama (Buddha, Islam, Kristen, Katolik) dan tokoh masyarakat serta Muspika, Kades dari desa tetangga.
Sementara materi moderasi beragama disampaikan oleh Ahmad Sholeh. “kita hidup dalam masyarakat yang beragam dan ini harus kita sadari sebagai sunatullah maka kita harus bersikap moderat atau tawasuth. Saling mengerti dan toleran sebab agama adalah hak yang paling asasi dan tidak bisa dipaksakan,“ ujarnya.
Disamping itu Ahmad Sholeh juga menegaskan bahwa belakangan ini ada kelompok masyarakat yang mencoba untuk mengganti ideologi negara Pancasila yang merupakan perekat, pemersatu bangsa dan sebagai kesepakatan luhur. “Mari kita harus tetap berkomitmen bersama, bahwa Pancasila dan NKRI adalah harga mati bagi bangsa Indonesia. Musuh kita bukan umat beragama yang berbeda, tapi musuh kita adalah siapapun yang ingin mengganti Pancasila dengan idiologi lain,“ tegasnya.(sr)