Temanggung – 1.734 Ustadz-ustadzah pengajar Madrasah Diniyah (Madin), TPQ, dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Temanggung menerima Buku Tabungan Bantuan Insentif yang nantinya akan digunakan sebagai sarana pencairan uang insentif yang diberikan, karena penyaluran dana dilakukan dengan cara non tunai. Mereka akan mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta/tahun tiap guru ngaji.
Kegiatan ini dihadiri Badko TPQ se Kabupaten Temanggung, FKDT se Kabupaten Temanggung, dan Perwakilan FKPP Kabupaten Temanggung bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Senin (08/6).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Plt. Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Munsiri menjelaskan, pada tahun ini, ada 8.816 Ustadz-ustadzah di Kabupaten Temanggung menerima insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“ Namun, kali ini yang menerima buku rekening hanya 1.734 orang, yang selebihnya sudah diterimakan pada tahun yang lalu dan rekening masih berlanjut,” ungkapnya.
Ia menuturkan, total mereka yang mendapat bantuan insentif di Jawa Tengah ialah 8.816 orang. Masing-masing akan mendapatkan insentif sebesar Rp 1,2 juta per tahun yang diberikan secara bertahap dan tahun ini berikan 6 (enam) bulan. Bank Jateng Syariah telah memberikan buku tabungan. Artinya, bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk Tahun 2020 siap dibagikan kepada Ustadz-ustadzah se-Jawa Tengah.
Lebih lanjut Munsiri, mengatakan pemberian insentif ini merupakan bentuk perhatian dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Perhatian ini, dengan cara mengalokasikan anggaran dana hibah, yang diperuntukan untuk memberikan bantuan ustadz dan ustadzah seluruh Jawa Tengah.
Bentuk perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan cara pemberian insentif juga sudah dilakukan sejak sebelum tahun 2019. “Bantuan dari Pemerintah Provinsi bersumber dari APBD Provinsi, maka harus dapat dipertanggung jawabkan,” tambahnya.
Sementara itu, Erwin dari Bank Jateng mengatakan, “pemberian dana insentif tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap pengajar keagamaan agar semakin bermutu dan profesional dalam mendidik generasi masa depan,” ujarnya.(sr)