Temanggung – Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung mengadakan kegiatan Orientasi Pengelola Vihara yang dilaksanakan di Hotel Kintamani Temanggung, dari tanggal 10 s.d. 12 November 2016. Tema kegiatan yaitu “Melalui Orientasi Pengelola Vihara kita Tingkatkan Kualitas Manajemen Pengelolaan Vihara”.
Ketua Panitia Suwardi, S.Ag. melaporkan bahwa peserta kegiatan berjumlah 40 orang terdiri dari Vihara yang ada di Kabupaten Temanggung, dengan tujuan “ memberi bekal pengetahuan yang memadai kepada pengelola Vihara dalam pengelolaan manajemen Vihara, meningkatkan mutu pengelola Vihara dalam memberdayakan potensi-potensi yang ada secara optimal, menggali sumber daya umat Buddha yang ada untuk ikut berperan serta dalam mengembangkan agama Buddha dan menambah keyakinan umat Buddha pada Tri Ratna, “ tuturnya.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini dikemas dengan metode caramah dan tanya jawab dengan penyampaian oleh narasumber yang berkompeten pada bidangnya yaitu Sayit, S.Ag. MH dengan materi Sistem dan Manajemen Pengelolaan Vihara, Sutikyanto, S.Ag. M.Hum dengan materi Kepemimpinan dan Komunikasi dalam berorganisasi, Ahmad Sugijarto, SH,MM dengan materi Peran Pengelola Rumah Ibadah dalam Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bermasyarakat, Heru Wiyanto, S.Ag dengan materi Pola dan Langkah Pemberdayaan Pengelolaan Vihara, serta Sutarso, S.Ag, MM dengan materi Meningkatkan Mutu Organisasi Vihara.
Orientasi Pengelolaan Vihara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung Drs.H Saefudin, M.Pd. Dalam sambutannya Drs. H. Saefudin, M.Pd menghimbau agar semua peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan sampai dengan selesai, karena mengingat pentingnya kegiatan seperti ini. Lebih lanjut Kepala Kantor Kemenag menyampaikan pentingnya yang dilakukan oleh pengelola Vihara yaitu bagaimana mengolah manajemen Vihara sehingga Vihara bisa berkembang dan menjadikan umat lebih nyaman dalam beribadah.. Selain itu beliau juga menekankan bahwa Vihara harus bisa menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana serta menciptakan inovasi berbagai kegiatan yang bisa membuat umat Buddha rajin dan nyaman ke Vihara.
Orientasi Pengelolaan Vihara ditutup secara resmi oleh Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Sutarso, S.Ag. “ Disampaikan bahwa Vihara merupakan salah satu tempat peribadatan umat Buddha yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas keyakinan terhadap ajaran Buddha. Selain itu Vihara sebagai tempat kegiatan pendidikan, sosial dan kemasyarakatan, yakni mengimplementasikan berbagai organisasi lembaga keagamaan Buddha baik di lingkungan intern dan ekstern umat Buddha. Pengelola Vihara juga di himbau agar bisa menjaga 3 faktor yaitu faktor keamanan, faktor kenyamanan dan faktor ketertiban, pungkasnya.