Temanggung – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Yusuf Purwanto mengharapkan dengan diadakannya Pendidikan dan Latihan di tempat kerja atau yang dikenal dengan istilah DDTK bagi guru pada MI, MTs dan MA dapat menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional dibidangnya. “Keberadaan guru-guru di Kementerian Agama saat ini semakin diakui keberadaannya oleh masyarakat. Sehingga guru-guru dituntut untuk mampu dan bertanggung jawab menghasilkan anak didik yang semakin berkualitas, meningkat daya saingnya dan berakhlakul karimah,” katanya.
“Pencerahan, pengayaan, dan pengetahuan yang didapat selama DDTK harus dapat dipertanggungjawabkan melalui perubahan yang signifikan dari peserta diklat,” jelasnya.
Harapan tersebut disampaikannya dihadapan 40 peserta saat membuka secara resmi DDTK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru Madrasah yang dilaksanakan selama 2 hari kerja di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung , Sabtu 15 Oktober 2016. Menurutnya seperti tahun-tahun sebelumnya diklat ditempat tugas berbagai macam jenis sering diadakan termasuk diklat bagi tenaga pendidik. Sebuah keuntungan besar bagi kita mendapat kesempatan mengikuti diklat seperti ini, disamping tidak banyak mengeluarkan biaya yang biasanya diklat harus diikuti di Balai Diklat Keagamaan Semarang, juga menambah ilmu yang dapat menambah keprofesionalan kinerja guru.
Lebih lanjut dikatakan tantangan di era globalisasi semakin tahun kian berat, khususnya pengaruh-pengaruh negatif yang dapat merusak generasi bangsa. Peserta didik merupakan generasi bangsa dimasa mendatang yang tentunya diharapkan menjadi young generation atau generasi muda yang berakhlak dan berkarakter. Ditangan para pendidiklah moralitas dan karakter yang positif tersebut dapat terwujud disamping bimbingan dari orang tuanya.
Ibarat kata pepatah “guru kencing berdiri murid kencing berlari”, apabila karakter dan pengajaran dari guru tidak baik maka hasilnya tidak akan baik pula, sudah banyak contoh nyata dimana banyaknya korban kekerasan yang dialami siswa dari gurunya, pelecehan seksual sampai terjadinya tawuran pelajar. Selaku tenaga pendidik punya peranan penting dan bertanggung jawab akan pembentukan karakter yang baik bagi peserta didik, ucapnya.
Sebelum secara resmi dibuka, selaku panitia Kasi Mapenda Yusuf melaporkan bahwa kegiatan yang diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari guru Madrasah (MI, MTs dan MA) tersebut dilangsungkan dari tanggal 15 sampai 16 Oktober 2016 menghadirkan widya iswara yang berkompeten dari Balai Diklat Keagamaan Semarang.
“Kepada para peserta Yusuf Purwanto tersebut menghimbau agar mengikuti segala aturan yang telah ditentukan, serta diminta untuk mengikuti diklat dengan sepenuh hati, serius karena berguna menambah pengetahuan khususnya dalam hal penelitian tindakan kelas bagi Madrasah,” pungkasnya.