Temanggung – Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mengukur kompetensi peserta didik madrasah dalam literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. Dari evaluassi ini dihasilkan informasi penting untuk perbaikan pembelajaran di madrasah. Begitu disampaikan pengawas madrasah Kec. Bulu, Sri Yatun, Rabu (28/9).
Disampaikan pula AKMI ini bertujuan untuk pemetaan mutu pendidikan dan mengukur kompetensi peserta didik madrasah pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya.
“Dengan adanya AKMI ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan pemetaan mutu pendidikan di madrasah, bahan referensi akademik dalam mendiagnosa dan tindak lanjut perbaikan proses pembelajaran, serta bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah,“ ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3634 tahun 2022 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan AKMI tahun 2022, tidak semua madrasah menjadi peserta AKMI. Di Kabupaten Temanggung hanya ada 51 Madrasah yang melaksanakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Salah satu diantaranya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang ada di wilayah binaan Kecamatan Bulu.
“Ada delapan Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Bulu yang melaksanakan AKMI tahun 2022 yaitu MI Miftakhul Atfhal, MI Tarbiyatul Atfhal, MI Hidayatullah, MI Miftahul Huda Pasuruhan, MI Miftahul Huda Pandemulyo, MI Misbahkussudur, MI Nurul Huda dan MI Darussalam,“ lanjutnya.
Peserta AKMI ini adalah peserta didik kelas 5, di Kecamatan Bulu total ada 201 siswa peserta AKMI.
Selanjutnya Sri Yatun menyampaikan AKMI di Kecamatan Bulu ini dilaksanakan mulai tanggal 24 September 2022 sampai 1 Oktober 2022. Peserta didik akan mengikuti asesmen selama dua hari berturut-turut dengan pengaturan, hari pertama literasi membaca 75 menit, break 15 menit, literasi sains 75 menit, sedangkan hari kedua literasi numerasi 75 menit, break 15 menit dan literasi sosial budaya 90 menit. “Sedangkan AKMI yang dilaksanakan secara online ini dalam bentuk soal objektif (pilihan ganda, piliihan ganda kompleks, menjodohkan dan isian singkat. Untuk komponen AKMI terdiri atas konten, proses kognitif dan konteks,” tutupnya. (sy)