Temanggung – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Drs. H. Saefudin, M.Pd melakukan Monitoring Bantuan Operasional Pendidik (BOP) di Raudhotul Athfal / Bustanul Athfal, Senin (27/08). Pada kesempatan hari ini Kepala Kantor mengunjungi BA Perwanida Temanggung dan BA Murni 3 Parakan.
Kepala Kantor menyampikan tujuan kami hadir di sini adalah untuk melihat secara langsung realisasi sekaligus penggunaan dana BOP RA / BA, apakah sudah di pergunakan dengan cara yang benar ? Karena bantuan pemerintah SPJ nya / laporannya harus benar-benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan akuntabel, ujar Saefudin.
Lanjut H. Saefudin bahwa agar program BOP RA / BA dapat dicapai dengan baik dan lancar, maka pengelola pendidikan RA / BA yang bernaung di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Temanggung harus memahami dan melaksanakan proses penggunaan dana BOP RA / BA dengan pedoman dan peraturan yang berlaku yakni mengacu pada Juknis Dirjen Pendis tentang pengelolaan BOP RA / BA.
H. Saefudin , pada kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya tertib administrasi dalam tata kelola BOP, baik dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan. ''RA / BA penerima BOP harus mampu mengelola anggaran bantuan pemerintah tersebut dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan,'' katanya.
Selanjutnya H. Saefudin meminta Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) sebagai organisasi kelembagaan RA / BA agar selalu mengendalikan mutu pendidikan RA / BA yang ada di Kabupaten Temanggung.
''IGRA harus selalu memberikan motivasi kepada guru-guru RA / BA untuk selalu bersemangat dalam menunaikan tugas dan fungsinya,'' tandasnya.
Beliau menghimbau kepada segenap tenaga pendidik RA / BA untuk maksimal dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. ''Dengan BOP ini RA / BA diharapkan mampu memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan,'' harapnya.
Sementara Kepala BA Murni Parakan dalam laporannya menyampaikan bantuan yang diterima RA / BA saat ini berbeda dengan bantuan yang diterima RA / BA beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dulu setiap RA / BA hanya menerima bantuan sebesar Rp 300.000,00 per RA / BA, dan hanya mendapat persentase BOS dari siswa. Saat ini, jumlah bantuan yang diterima RA lebih baik sehingga ia yakin RA / BA sekarang lebih baik daripada RA / BA zaman dulu.
''Sekarang RA / BA mendapat bantuan sesuai jumlah siswa atau setiap siswa mendapat BOS. Dengan kata lain dana untuk operasional RA / BA lebih banyak sehingga konsekuensinya mutu pendidikan RA / BA harus lebih bagus,'' tandasnya.(sr)