Temanggung – Dalam rangka persiapan pelaksanaan Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami atau yang lebih dikenal dengan MAPSI, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (KKG PAI SD) Kabupaten Temanggung menyelenggarakan rapat koordinasi di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Selasa (27/09).
Rakor dibuka oleh Kasi Pais Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Hj. Haryatiningsih dengan dihadiri 50 orang peserta dari KKG PAI SD, MGMP SMP, SMA/SMK, Guru PAI dan Pengawas PAI.
Dalam sambutan pembukaannya Kasi Pais, Hj. Haryatiningsih di hadapan 50 peserta menginformasikan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan Lomba Mapel dan Seni Islam (MAPSI).
“Lomba MAPSI tingkat Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2022 di SMP Nida Al Qur;an dan untuk tingkat provinsi dilaksanakan bulan November 2022 mendatang di Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.
Pada kesempatan ini Haryatiningsih berpesan, agar pelaksanaan MAPSI nantinya bisa dijadikan sebagai syiar Islam sekaligus untuk menjaring bakat-bakat baru dari siswa dalam bidang studi pendidikan agama Islam dan seni Islami.
“Hadirkan dan tunjukkan nuansa penuh religi Islami dalam lomba ini, tunjukkan bahwa kita masih memiliki generasi calon pemimpin bangsa yang berkualitas, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berkarakter dan memiliki sikap spiritual dan sosial,” imbuhnya.
Selanjutnya beliau menghimbau Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) sebagai ajang untuk dapat menanamkan nilai-nilai agama Islam pada peserta didik.
“Kegiatan lomba MAPSI dapat menyeimbangkan antara pengetahuan dan seni Islami serta diharapkan meningkatkan pemahaman dan amaliyah yang moderat sehingga dapat menjadikan baldatun tayyibatun warabbun gafur,” tuturnya.
Lebih lanjut Haryatiningsih juga menitipkan pesan kepada para guru PAI agar dalam mendidik para siswa selalu menanamkan rasa cinta tanah air dan moderasi beragama. Menurutnya hal ini sangat penting agar mereka merasa bangga dan cinta pada tanah air, sehingga tumbuh jiwa-jiwa sosial dan toleransi akan perbedaan yang ada di negara kita.
Untuk itu dia juga berpesan kepada seluruh peserta rakor agar melaksanakan MAPSI nantinya dengan jiwa sportif dengan mengedepankan kejujuran. “Menang kalah dalam sebuah lomba adalah hal biasa.tetapi yang penting justru memberikan semangat pada anak untuk terus berprestasi dan menjadi yang terbaik dengan tetap mengedepankan jiwa sportif dan kejujuran itu lebih baik,” pungkasnya.(sr)