Temanggung – Wakil Bupati Temanggung, H. R. Heri Ibnu Wibowo melakukan peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN Temanggung, Selasa (06/04). Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diwakili Kepala Subbag TU, H. Agus Latif, dan Pengawas SMA/SMK/MA, Edi Oreanto. PTM tersebut dihadiri 110 siswa,
Untuk lembaga pendidikan di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan pada 2 lembaga yaitu MTsN 1 Temanggung dan MAN Temanggung.
Kegiatan ini diawali dengan peninjauan secara langsung proses pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di masing-masing ruang kelas oleh Wakil Bupati dan rombongan. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Temanggung juga berdialog sambil memberikan semangat kepada para peserta didik. Tidak hanya itu, Wakil Bupati juga berkeliling melihat sarana prasarana yang tersedia di MAN Temanggung mulai dari sanitasi, tempat cuci tangan hingga toilet. Peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini diakhiri dengan pemberian bantuan berupa masker oleh Wakil Bupati Temanggung.
“Alhamdulillah, hari ini saya sudah meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di MAN Temanggung. Secara keseluruhan semua sudah berjalan dengan baik,” katanya. Dari hasil peninjauan yang dilakukan Wakil Bupati menyatakan bahwa madrasah sangat semangat menyambut uji coba pembelajaran tatap muka. Siswa yang mendapatkan giliran masuk semua menyampaikan bahwa mereka semangat dan merindukan sekolah.
“Karena memang 30 persen siswa yang diizinkan untuk masuk dan menjadi tugas sekolah untuk mengatur mana yang harus masuk dan mana yang untuk sementara melakukan pembelajaran online di rumah, begitu seterusnya,” jelasnya.
Wakil Bupati mengharapkan uji coba pembelajaran tatap muka ini menjadi sarana pembelajaran sekaligus pembiasaan pada kenormalan baru di lembaga sekolah. Tidak hanya untuk kepala sekolah, guru dan murid patuh pada protokol kesehatan, tetapi lembaga sekolah bisa menjadi role model dan agen of change di lingkungan masyarakat yang lebih luas.
“Bagaimana menyikapi, cara bersikap dan bertindak diera pandemi Covid-19. Tentu tidak hanya sekedar protokol kesehatan, tetapi juga pola hidup bersih dan keterbukaan antar pribadi dengan pribadi serta bagaimana latar belakang murid. Harus ada keterbukaan informasi, misalnya apakah murid ini dari luar kota, menjenguk orang sakit dan lain sebagainya. Sehingga tidak kemudian kita berkutat pada narasi pertentangan di tengah-tengah masyarakat terkait penanganan Covid-19,” pungkasnya.(sr)