Temanggung – Memperingati hari kelahiran RA Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2019, maka salah satu bentuk kepedulian akan perjuangan RA Kartini maka hari ini Senin (21/04) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung menggelar apel pagi di halaman kantor yang diikuti oleh segenap pejabat dan staf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung dan yang paling khusus adalah para ibu-ibu mengenakan baju kebaya untuk mengenang kelahiran dan perjuangan RA Kartini, sementara bapak-bapak menyesuaikan dengan menggunakan pakaian batik lengan panjang berpeci.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diwakili oleh Kepala Subbag TU, Yusuf Purwanto selaku pembina apel dalam amanatnya menyampaikan agar para ibu-ibu khususnya dan kita semua senantiasa menjadikan keteladanan RA Kartini memperjuangkan emansipasi wanita dalam melaksanakan tugas dan aktifitas keseharian kita masing-masing, RA Kartini merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang rela berjuang untuk rakyat Indonesia di masa penjajahan. Beliau adalah wanita terdidik yang memiliki harapan atas kesamaan gender.
Di masa itu memang wanita tidak dihargai, tidak boleh mendapatkan pendidikan yang layak tugasnya hanya di rumah mengurus suami, mengurus anak dan mengurus dapur. Kemudian RA Kartini berjuang agar wanita tidak ditindas dan bisa berdiri sejajar dengan pria lewat sebuah perjuangannya yang menyuarakan kebenaran.
“Beliau memang wanita cerdas yang pemberani hingga semua yang dilakukan memberi arti yang sangat besar bagi wanita Indonesia sampai saat ini. RA Kartini salah satu pahlawan wanita Indonesia yang patut dikenang sepanjang masa“, urai Yusuf Purwanto. “Peringatan Hari Kartini ini, bertujuan agar para pejabat, ASN meningkatkan kecintaan terhadap bangsa dan budaya asli Indonesia,” katanya.
Disampaikan lebih lanjut olehnya, perlu meneladani Ibu Kartini yang usianya tidak panjang, sekitar 25 tahun, sudah meninggal. Sehingga, di era Bung Karno diberikan penganugerahan sebagai Pahlawan Nasional.
“Kartini tidak pernah meninggalkan kodratnya sebagai wanita, beliau pandai memasak untuk keluarganya, selain itu beliau juga sangat rajin menulis surat untuk sahabatnya yang ada di Belanda, sehingga bisa menghasilkan karya buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’,” pungkasnya.(sr)