Temanggung – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama dengan rombongan dari Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan serta Kementerian Agama mengunjungi KUA Kecamatan Temanggung dan Sentra Terpadu ‘Kartini’ di Jl. Kartini No. 1-2 Temanggung, Selasa (8/11).
Dalam Kunjungannya di KUA Kecamatan Temanggung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendengarkan penjelasan dari Kepala KUA Kecamatan Temanggung, Solakhudin Al Ayubi. Muhadjir Effendy memerintahkan pihak terkait dalam hal ini KUA untuk menurunkan jumlah penderita stunting, meningkatkan taraf belajar anak dan mencegah perkawinan usia dini.
Menko PMK, Muhadjir Effendy menyebutkan, berdasarkan laporan BPS, angka stunting di Indonesia berada di angka 24,4 %. Instruksi dari Presiden Joko Widodo di tahun 2024 target angka stunting minimal harus sudah di angka 14%.
“Sekarang sudah ada instruksi Presiden yang khusus mengafirmasi semua kementerian dan lembaga terkait dan juga organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan untuk terlibat secara langsung mengkroyok masalah stunting ini agar segera tuntas, termasuk yang ada di Kabupaten Temanggung,” ungkap Menko PMK seusai memberikan bantuan kepada pasangan usia muda.
Menko PMK menyebutkan, angka stunting di Kabupaten Temanggung masih relatif tinggi yaitu di angka 20,25%, sehingga perlu usaha maksimal untuk mencapai target 14% di tahun 2024.
“Tadi Pak Bupati sudah siap untuk kerja keras mengejar target sampai 14% minimum di tahun 2024, dan kita sisir mulai dari faktor yang paling dasar, yaitu menyelamatkan atau menyehatkan remaja-remaja yang nanti akan menjadi ibu rumah tangga, karena tadi kita di SMK menggelar contoh pembagian pil tambah darah untuk remaja putri,” ungkap Muhadjir Effendy.
Menko PMK menekankan, bahwa pil tambah darah akan dibagikan secara rutin dan berkesinambungan di Kabupaten Temanggung. Hal tersebut dilaksanakan guna menyelamatkan remaja dari kekurangan darah yang bisa berdampak fatal terhadap kesehatan perkembangan rahim.
Sementara Bupati Temanggung, HM. Al Khadziq menanggapi angka perkawinan usia muda di Temanggung, mengungkapkan, bahwa telah mengupayakan peningkatan taraf pendidikan dan mencarikan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Angka perkawinan dini di Temanggung itu setiap tahun terus menurun. Tahun ini penurunannya juga cukup signifikan, yaitu 249. Yang terus kita lakukan adalah meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dan juga mencarikan lapangan pekerjaan baru, sehingga kalau masyarakat punya pekerjaan dan tingkat pendidikan, maka tingkat perkawinan juga akan semakin turun,” jelasnya. Selain mengunjungi Sentra Terpadu ‘Kartini’ dan Revitalisasi KUA Kecamatan Temanggung, rombongan Menko PMK juga berkeliling mengunjungi, SMK Negeri 1 Tembarak, serta Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.(sr)