Temanggung – Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengan, H. Fajar Adi Nugroho, melakukan Pembinaan Kepala MA se Kabupaten Temanggung dan Pengawas MTs/MA di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Selasa, (22/12) berlangsung di GOR MAN Temanggung.
Dalam kunjungan kerjanya, H. Fajar Adi Nugroho, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, bersama pejabat eselon IV di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahamd Muhdzir, dalam sambutannya menyampaikan, “Madrasah kita adalah madrasah hebat bermartabat. Hebat karena mempunyai management tingkat tinggi, hebat karena mempunyai kepala yang mempunyai kompetensi sebagai kepala, mempunyai kecakapan leadership, motivator, sekaligus entrepreneur untuk dapat mengelola madrasah kedepan untuk lebih baik lagi, ” katanya.
“Apalagi lanjut Ahmad Muhdzir, dari Menteri dan Presiden dengan nawacitanya ada salah satu peningkatan SDM yaitu reformasi sistem pendidikan. Kita tahu Menteri Pendidikan kita sudah mencanangkan Merdeka Belajar, kemudian Dirjen Pendis juga membuat Reformasi Madrasah,“ imbuhnya.
“Harapannya selaku Kepala Madrasah setelah mengikuti pembinaan ini kedepan pengelolaan madrasah kita lebih baik menuju madrasah yang hebat bermatabat. Itulah visi dan misi Kementerian Agama yaitu Kementerian Agama yang profesional dan handal serta semuanya akan bisa tercapai jika insan-insan pendidikan, Kepala Madrasah melakukan tugasnya dengan baik sangat professional dan handal,” pungkasnya.
Sementara itu Kabag TU Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Fajar Adi Nugroho dalam pembinaannya menyampaikan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mempunyai program Kemenag Jateng “Majeng”.
MAJENG merupakan singkatan dari M yaitu Moderat, “Pengembangan moderasi beragama dengan memaksimalkan semua potensi yang ada di Kementerian Agama Jawa Tengah,’’ katanya. A artinya Akuntabel, baik dari pimpinan sampai dengan pelaksana dalam pelaksanaan tugas sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. JE adalah jernih, antara hati, fikir, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan sama. Dan NG artinya ngayomi, ‘’Mampu memberikan rasa nyaman, perlindungan, sekaligus mampu menyediakan jalan karpet merah bagi semua ASN,’’ katanya.
“Majeng berarti maju untuk menjadi lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Maju itu juga berarti proaktif, tidak diam, artinya kita harus mengambil peran meskipun kita mempunyai hambatan atau kekurangan. Makna lainnya adalah kesediaan untuk berkompetisi atau berada dalam suasana yang berdaya saing. Inilah makna spirit majeng,” jelasnya.
Majeng juga merupakan singkatan dari kata Moderat, Akuntabel, Jernih, dan Ngayomi. Moderat dalam konteks moderasi beragama. Menjadi keharusan bagi ASN Kementerian Agama untuk tuntas dalam sikap moderasi beragama. Akuntabel dimaksudkan pekerjaan yang dilakukan harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jernih mempunyai makna antar hati, pikiran, ucapan, dan perbuatan harus sama. Dia mengibaratkan jernih seperti air yang mengalir. Sementara Ngayomi bermakna bahwa kehadiran Kementerian Agama adalah menjadi pengayom untuk semua,“ urainya.
Lebih lanjut dikatakan Kemenag sedang menuju Zona Integritas wilayah bebas dari korupsi Wilayah birokasi bersih dan melayani. Ada 8 sasaran Reformasi birokrasi yaitu Menejemen perubahan, Penataan organisasi, Penguatan perundang-undangan, Penataan Tata Laksana, Penguatan manajemen SDM, Penguatan akuntabilitas kinerja, Penguatan pengawasan dan Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Diakhir sambutannya, beliau berpesan “Kepala madrasah jangan sampai menyalahgunakan jabatannya, taati ketentuan dan aturan yang sudah ada, transparansi dan keterbukaan, mumpung sedang dikasih Amanah, kerjakan dengan baik, jadikan sebagai ladang ibadah,” pesannya.(sr)