Temanggung – Dalam rangka meningkatkan koordinasi antar penyuluh agama Islam di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) mengadakan Rapat Koordinasi bersama Kepala Kantor dan Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Senin (8/3) bertempat di Rumah Makan Pesona Ikan Mas Pikatan. Rapat Koordinasi ini dengan agenda utama penyelarasan program tahun 2021, hal ini disampaikan Ketua Pokjaluh Nur Budi Handayani dalam laporan pembukaanya.
“Tahun 2021 ini, kami berkomitmen melanjutkan program unggulan kolektif 2020 lalu seperti Program Ummat, Kurban on the spot, sekolah moderasi remaja, Bimluh melalui Radio, TV dan medsos, serta Program Bina Mualaf. Tak lupa, penguatan literasi melalui penerbitan Bulletin Jumat,” paparnya.
Ditambahkannya, Pokjaluh juga selalu berkomitmen mensosialisasikan semua program Kementerian Agama melalui kelompok-kelompok binaan perorangan penyuluh, jejaring ormas para penyuluh dan juga jejaring lintas sektoral dinas instansi.
“Kami memiliki program santapan rohani di 52 dinas instansi se Kabupaten yang rutin di gelar sebulan sekali per dinas atau instansi. Bahkan ada yang sebulan dua kali,” imbuhnya.
“Tahun 2021 ini kami mencanangkan sebagai tahun penggerakan kerukunan, tidak hanya penyuluh agama Islam, tetapi penyuluh lintas agama,” pungkasnya.
Pada kesempatan berikutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung H. Ahmad Muhdzir, menyatakan apreasiasi atas kinerja Pokjaluh yang telah dan terus berkomitmen bekerja dan berkarya secara bersama-sama dalam program-program kolektif.
“Indikator keberhasilan untuk penyuluh bisa diukur melalui angka kriminalitas yang menurun, penggunaan narkoba dan angka perceraian menurun. Tahun 2020 menjadi cermin kita agar di tahun 2021 ini bisa lebih baik lagi,“ ujarnya.
Kepala Kantor berpesan agar penyuluh agama mampu menjadi corong Kementerian Agama. Ibarat TNI POLRI, Kementerian Agama mempunyai prajurit berupa penyuluh. Penyuluh adalah pasukan terdepan Kementerian Agama yang langsung berhadapan dan berinteraksi dengan masyarakat. Program-program Pokjaluh yang sudah nyata hasilnya tersebut harus terus ditingkatkan lagi, sehingga semakin baik dan terus meningkat.
“Moderasi, kerukunan dan gerakan taat prokes harus selalu menjadi nadi dari semua kegiatan kepenyuluhan. Penyuluh adalah penggerak kerukunan,” tutupnya.(ms)