Temanggung (Humas) – Faqih Zaenal Abidin Pemuda asal Desa Bonjor, Kec.Tretep, Kab.Temanggung berhasil lolos dalam Seleksi Pembibitan Calon Da’i Muda Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2025.
Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI sebagai bagian dari upaya melahirkan generasi pendakwah muda yang moderat, berwawasan kebangsaan, serta mampu menyampaikan pesan Islam rahmatan lil ‘alamin secara sejuk dan damai.
Kegiatan Pembibitan Calon Da’i Muda 2025 dilaksanakan selama berlangsung 10 hari pada tanggal 4–14 Agustus 2025 dengan mengusung tema “Da’i Muda Menebar Dakwah Moderat dan Membangun Ekonomi Umat”. Dari total 634 pendaftar se-Indonesia, hanya 200 peserta terbaik yang berhasil lolos melalui seleksi administrasi, tes kemampuan dan wawancara.
Selama sepuluh hari pembinaan, peserta mengikuti dua tahap kegiatan. Pada lima hari pertama, mereka memperoleh pembekalan intensif berupa materi manajemen dakwah, strategi komunikasi publik, literasi digital, serta penguatan ekonomi umat berbasis pesantren. Sementara itu, pada lima hari berikutnya, peserta diterjunkan langsung ke pesantren-pesantren yang dipilih oleh Kemenag untuk praktik lapangan. Kegiatan ini meliputi dakwah langsung, diskusi bersama santri, hingga simulasi perancangan program pemberdayaan masyarakat.
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, Ahmad Zayadi, menekankan pentingnya kemampuan komunikasi digital bagi para dai muda. Menurutnya, dakwah di era modern tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan orasi, tetapi juga membutuhkan keterampilan mengelola ide, berinovasi dalam konten, serta menjangkau umat melalui platform digital. Ia menyebut tiga strategi utama yang harus dikuasai, yaitu memperluas akses dakwah di ruang digital, meningkatkan mutu konten dakwah, serta memperkuat jejaring komunikasi yang luas.
Zayadi juga mengungkapkan bahwa sekitar 75 persen informasi keagamaan yang diterima generasi muda saat ini bersumber dari media sosial dan komunitas digital, sehingga peran dai muda dalam ruang digital menjadi sangat penting. “Dai Gen Z harus bisa menyampaikan pesan agama dengan bahasa dan platform yang mereka pahami,” ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 634 pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia mendaftarkan diri pada program pembibitan ini. Setelah melalui proses seleksi administratif, verifikasi berkas, dan kurasi profil dakwah, hanya 200 peserta yang dinyatakan lolos. Mereka adalah pemuda-pemudi berusia maksimal 25 tahun yang aktif berdakwah di masjid, pesantren, komunitas Islam, dan organisasi kepemudaan keagamaan.
Peserta terpilih dibekali berbagai materi, antara lain manajemen dakwah, literasi keagamaan moderat, wawasan kebangsaan, strategi konten media sosial, serta upaya penguatan Islam rahmatan lil ‘alamin dalam merespons isu-isu aktual. Narasumber berasal dari unsur Kementerian Agama, akademisi, praktisi media, influencer dakwah, hingga tokoh muda ormas Islam. Selain itu, setiap peserta diwajibkan menyusun rencana aksi dakwah moderat yang akan diterapkan di daerah asalnya.
Atas keberhasilannya, Faqih Zaenal Abidin menyampaikan rasa syukur.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa terpilih dalam program ini. Semoga saya dapat mengemban amanah untuk berdakwah dengan membawa nama baik Temanggung serta berkontribusi dalam membumikan Islam yang moderat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Fatchur Rochman turut memberikan apresiasi.
“Kami bangga atas capaian Faqih Zaenal Abidin. Ini menunjukkan bahwa putra daerah Temanggung mampu bersaing di tingkat nasional. Semoga semakin banyak generasi muda Temanggung yang lahir sebagai dai muda berjiwa kebangsaan dan religius,” ucapnya. Dengan lolosnya Faqih Zaenal Abidin sebagai kader da’i muda, masyarakat Temanggung berharap kehadirannya dapat memperkuat peran pemuda dalam dakwah, sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk menghadirkan dai muda yang inspiratif, moderat, dan membawa kesejukan bagi umat.(fz)