Temanggung – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Senin (15/04) menggelar Musabaqah Bahtsul Kutub yang bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama dengan diikuti oleh para Penghulu pada KUA Kecamatan sebanyak 8 orang.
Melalui seksi Bimas Islam selaku penanggung jawab kegiatan tersebut, kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya, di mulai pada tingkat Kabupaten/Kota kemudian di tingkat provinsi hingga ke tingkat nasional, yang telah mewakili daerahnya masing-masing.
Para peserta yang mengikuti Musabaqah Bahtsul Kutub ini sendiri akan di tes membaca salah satu kitab kuning yang digunakan dalam rujukan dalam rumah tangga, seperti Kitab Fathul Mu’in. Kemudian peserta akan memaparkan penjelasannya beserta penjelasan ilmu alat yang dikuasai. Selain menggelar kegiatan tersebut, Seksi Bimas Islam pula melaksanakan Lomba Karya Ilmiah Bagi penghulu yang akan dilaksanakan pada hari Selasa 16 April 2019.
Kegiatan ini sendiri upaya Kementerian Agama Kabupaten Temanggung untuk menjadikan KUA kecamatan sebagai lembaga yang kredibel, profesional dan akuntabel dalam membentuk layanan pada publik sebagai bentuk kinerja, dan tujuannya ini sendiri tak berhenti pada pemilihan terbaik dari peserta, tetapi mampu menginspirasi yang lainnya untuk menampilkan hasil yang baik lainnya
Dengan menunjukkan kepiawaian masing-masing, sekitar 8 peserta dari penghulu dan Kepala KUA mengikuti lomba membahas kitab kuning “kifayatul Akhyar” dengan fasih dan lancar disertai dalil, argumen, pemahaman dan pendalaman materi.
Dewan juri yang terdiri dari H.Thowaf, M.Ag dan H. Munsiri, S.Ag juga memperhatikan aspek penilaian tentang tingkat kefasihan, kelancaran bacaan, kefasihan, kebenaran bacaan, pendalaman materi, maupun istimbath hukumnya.
Sementara dalam pembukaannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, yang diwakili Kasi Bimas Islam, Ahmad Sugijarto menyampaikan bahwa perlombaan Bahtsul Qutub ini sangat positif karena bisa untuk meningkatkan dan mondorong kecintaan Kepala KUA dan penghulu dalam membaca literatul bahasa Arab, meningkatkan kemampuan dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu agama Islam dari sumber kitab yang berbahasa arab, meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab-kitab klasik, meningkatkan pelayanan kepenghuluan kepada masyarakat terkait dengan problematika perkawinan sesuai dengan ajaran islam yang bersumber dari literatul klasik. “Kita juga menjaring peserta terbaik untuk dikirim dalam perlombaan tingkat propinsi bahkan ke tingkat nasional apabila berprestasi baik,”paparnya.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat dan kecintaan para penghulu untuk selalu mempunyai gagasan-gagasan ilmiah serta meningkatkan kemampuan penghulu dalam mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu melalui penelitian, pengujian, survei dan evaluasi yang bersumber dari kitab kuning sehingga sebagai inspirasi untuk memberikan kontribusi penyelesaian permasalahan yang terjadi,” imbuhnya.
Lebih lanjut diungkapkan Kasi Bimas Islam menandaskan adanya perubahan dari lomba membaca kitab menjadi Musabaqah Bahtsul Kutub, ini tentu lebih mendalam aspek penilaiannya sehingga pemahaman kitab sampai istimbath hukumnya bisa lebih meningkat dibandingkan hanya sekedar membaca, dimana ada banyak pilihan kitab yang bisa dibahas seperti Fiqh Sunnah, Fathul Muin, Kifayatul Akhyar, Bidayatul Hidayah dan lainnya namun kali ini menggunakan Kitab Kifayatul Akhyar.
“Mari kita jadikan KUA sebagai lembaga yang kredibel, profesional dan akuntabel, dan kepada para peserta yang berkompetisi, mari kita ciptakan perubahan itu dengan terukur karena tujuan perlombaan itu kita tidak berhenti pada pemilihan yang terbaik, akan tetapi bagaimana para juara ini mampu menginspirasi yang lainnya untuk menjadi lebih baik,” tegas Ahmad ugijarto. Sebagai juara adalah : juara I Budiyanto dari KUA Bansari, juara II Aris Toyib KUA Tretep, dan juara III Mad Safi’i KUA Kandangan.(sr)