Temanggung – Jum’at (07/07) KUA Kecamatan Kandangan menggelar acara halal bi halal sekaligus pelepasan jamaah calon haji di wilayah Kecamatan Kandangan.
Dalam sambutannya Kepala KUA Kecamatan Kandangan, Badarodin pertama kali menyampaikan Iedul Fitri tidak terlepas dari kupat, dan kupat sendiri mempunyai makna filosofi jawa,yang artinya lepat atau minta maaf dari Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.oleh karena itu halal bi halal sangat penting sekali, untuk saling bermaaf-maafan,” ungkapnya.
Menurut Badarodin, Kepala KUA Kecamatan Kandangan mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan dan kekhilafan kepada seluruh undangan yang hadir. Lebih lanjut, Badarodin menambahkan jamaah calon haji Kecamatan Kandangan berjumlah 44 orang, katanya.
Dan tidak lupa Badarodin memberi ucapan selamat kepada calon jama’ah haji dari keluarga besar Kecamatan Kandangan. Dalam wejangannya, mengingatkan bahwa haji merupakan ibadah yang membutuhkan stamina fisik yang prima dan kemantapan psikis karenanya kepada seluruh jamaah calon haji, beliau berharap agar hal tersebut dipersiapkan sebaik-baiknya. Lebih lanjut kepada jamaah calon haji menghimbau agar menyiapkan barang bawaan sesuai dengan kondisi cuaca dan saya berharap senantiasa saling mengingatkan dan menasehati serta tolong menolong dengan jamaah lainnya untuk kelancaran ibadah selama di Tanah Suci.
Dalam kesempatan tersebut, jamaah calon haji dari Kecamatan Kandangan untuk senantiasa menjalin komunikasi dengan petugas, agar bisa berjalan dengan lancar.
Dalam acara Halal bi halal tersebut, diisi dengan Tausi’ah yang disampikan oleh KH.Drs. Hasyim Afandi yang mengatakan, lebaran bisa diartikan menjadi tiga makna. Yaitu lebur yang artinya musnah dosa-dosa kita, lebar diartikan lebih luas atau lebar dalam memberikan maaf dan labur artinya baru,”katanya.
Lanjut, selama satu bulan “dibulan suci Ramadhan” kita sudah digembleng baik mental maupun spritual kita untuk menjadi manusia yang lebih baik,”pintanya.
Mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang dan mantan Bupati Magelang dan Temanggung tersebut juga menambahkan tiga hal dari nabi muhammad SAW,yang sholatnya tidak diterima Allah SWT. Antara lain Seorang laki-laki yang menjadi imam padahal orang yang menjadi makmum membencinya, seorang wanita di malam hari yang membuat jengkel seorang suami, dan dua saudara yang tidak akur. Dan ada juga yang bisa menghapus dosa seseorang, antara lain mengucapkan sholawat Nabi Muhammad SAW, Istiqfar dan Bersedekhah,”ucapnya.(bdr/sr)