Temanggung (Humas) – Dalam upaya membangun fondasi keluarga Kristen yang kuat dan berdaya tahan, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar survey penting di GSJA Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Minggu (14/9/2025).
Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 WIB dengan jumlah responden 10 keluarga dengan dihadiri tim gabungan dari Dirjen Bimas Kristen, Mahai Pratiwi dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Rachmat Widodo, Tarchel Fortunatias C, Theodofilius Bernardo H dan Danang Ariadi dan didampingi oleh Penyuluh Agama Kristen Kabupaten Temanggung (3 orang). Kehadiran mereka disambut hangat oleh jemaat dan pimpinan gereja setempat.
Dalam sambutannya dari Dirjen Bimas Kristen, Mahai Pratiwi menyampaikan sejalan dengan program pemerintah untuk membangun keluarga yang sehat dan berkualitas Tim BRIN dan Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kemenag RI bersama Bimas Kristen Jawa Tengah melaksanakan survei lapangan ke beberapa gereja di wilayah Jawa Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun data kualitas bimbingan keagamaan bagi keluarga Kristen, sebagai dasar peningkatan layanan pembinaan umat dan untuk memberikan edukasi dan bimbingan perkawinan, dengan fokus pada aspek kesehatan, gizi dan pencegahan stunting, serta menguatkan peran gereja sebagai mitra strategis dalam mencapai tujuan tersebut.
“Selain itu tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas hidup umat Kristen melalui pendekatan berbasis keimanan dan lintas sektor. Kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara pemerintah (melalui Dirjen Bimas Kristen dan BRIN) dan masyarakat (melalui gereja) untuk membangun keluarga sejahtera,“ ungkapnya.
Selanjutnya Mahai Pratiwi menyampaikan terima kasih kepada pimpinan gereja dan jemaat yang telah menerima tim dengan hangat.
“Mari bersama kita wujudkan pelayanan keagamaan yang berkualitas dan membangun keluarga Kristen yang beriman, rukun dan sejahtera,“ ajaknya.
Sementara penyuluh agama Kristen, Tumadi mengatakan kegiatan yang berfokus pada bimbingan calon pengantin dan pembinaan keluarga Kristen ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam memperhatikan unit terkecil masyarakat, yakni keluarga.
“Dengan menggandeng BRIN, pemerintah memastikan bahwa program pembinaan ke depan akan dirancang berdasarkan data yang valid dan riset yang mendalam, “ katanya.
Fokus utama survey adalah untuk memetakan kebutuhan, tantangan, serta efektivitas program bimbingan perkawinan yang selama ini berjalan di tengah jemaat. Interaksi langsung dengan para calon pengantin dan keluarga menjadi metode utama untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan otentik. Langkah proaktif ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah model bimbingan pranikah dan keluarga Kristen yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis dan menyentuh kebutuhan riil jemaat diberbagai wilayah di Indonesia. Data yang terkumpul dari Desa Getas akan menjadi salah satu pilar penting dalam perumusan kebijakan nasional Bimas Kristen ke depan.(e/t)








