Temanggung – Pada Hari Raya Waisak kali ini, umat Buddha di Temanggung tidak menggelar ibadah dan doa bersama di Candi Borobudur sebagaimana biasanya. Mereka memilih menggelar doa di rumah masing-masing sesuai anjuran pemerintah.
“Pada Hari Raya Waisak tahun ini, kita tidak menggelar ibadah dan doa bersama di Candi Borobudur, tapi cukup menggelar doa di rumah karena dilarang berkumpul terkait penyebaran virus corona,” begitu kata Suwardi Penyelenggara Bimas Buddha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Kamis (7/5).
Ia mengatakan biasanya setiap Hari Raya Waisak, umat Buddha di Temanggung selalu menggelar prosesi ibadah dari pengambilan air suci di Umbul Jumprit Kecamatan Ngadirejo Temanggung dan pengambilan api abadi di Mrapen serta menggelar perayaran Waisak dan doa bersama di Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang. Namun tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan karena wabah Covid-19.
Beliau menyatakan demi menghindari penyebaran virus corona, perayaan Hari Raya Waisak 2564 Buddhist Era (B.E) / 2020 yang jatuh pada tanggal 7 Mei 2020 hari ini dilaksanakan dirumah saja. “Ia mengajak umat Buddist untuk merayakan detik-detik Waisak 2564 B.E./ 2020 di rumah saja. Untuk menghindari kerumunan masyarakat dan umat Buddha,” ujarnya.
Lebih lanjut Suwardi menjelaskan peniadaan perayaan Waisak tahun ini juga sebagai langkah untuk mengikuti anjuran pemerintah demi mencegah penyebaran covid-19 di Temanggung. Bila pada tahun-tahun sebelumnya banyak agenda dan aktivitas yang kerap diisi pada hari Raya Waisak dengan kegiatan sosial, membantu orang lain dengan berkumpul. Maka untuk tahun ini Suwardi mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia dan umat Buddha khususnya yang ada di Kabupaten Temanggung untuk taat pemerintah. “Diamlah di rumah, beribadah di rumah saja,” tegasnya.
“Tetaplah bersabar, tetaplah tegar, dan bersemangat menjalani rutinitas keseharian maupun peribadatan tanpa berkumpul dan silaturrahmi. Tahun ini kita rayakan Waisak dengan cara yang sederhana dan dilakukan di rumah masing-masing,” pesannya.
“Kita cukup ibadah dan berdoa di rumah masing-masing pada Waisak tahun ini. Kita minta kepada Sang Pencipta agar diberikan kesehatan, keselamatan dan wabah virus corona segera berakhir di bumi Indonesia,” pintanya.
Termasuk juga sejumlah kegiatan rutin, seperti Pudja Bhakti dan Sekolah Minggu, diharapkan bisa dilakukan di rumah. Seluruh kegiatan keagamaan untuk tahun ini diharapkan dapat memanfaatkan media online. Momen Hari Raya Trisuci Waisak harus dimaknai sebagai jalan untuk mengintrospeksi diri, tutupnya. (sr)