Temanggung – Dalam upaya memberikan bekal kemampuan kepada guru-guru madrasah dalam hal pembuatan publikasi ilmiah, MTsN 2 Temanggung bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang mengadakan Kegiatan Pelatihan Publikasi Ilmiah bagi Guru MTsN 2 Temanggung, Senin (12/10) bertempat di MTsN 2 Temanggung.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, secara resmi membuka kegiatan pelatihan ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari mulai Senin s.d Jumat 12 s.d. 16 Oktober 2020 yang diikuti oleh seluruh guru MTsN 2 Temanggung dengan jumlah peserta sebanyak 39 peserta dengan widyaiswara Hj. Amiroh Ambarwati dan Fatma Widdyastuti.
Dalam sambutannya H. Ahmad Muhdzir menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ditempat kerja secara langsung ini tentu memiliki banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pelatihan mengingat trend Covid-19 semakin meningkat/membias dan belum terlihat kapan pandemi Covid-19 berakhir. Maka persyaratan tersebut antara lain : Sarana prasarana pelatihan harus memadahi, selama kegiatan diharuskan mengikuti protokol Covid-19. Beliau juga mengingatkan agar semua peserta taat pada tata tertib dan peraturan yang telah dibuat oleh panitia yang telah disepakati seluruh peserta.
Kepala Kemenag mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Balai Diklat Keagamaan Semarang yang memberikan kesempatan kepada guru-guru madrasah untuk mengupgrade kemampuan guru melalui “Pelatihan Publikasi Ilmiah.” “Ini semua diperlukan dalam rangka menghadapi tantangan guru ke depan yang semakin beragam, sehingga semua guru tidak boleh bosan dalam meningkatkan kemampuan pedagogik dalam rangka menjadikan madrasah unggul di Kabupaten Temanggung, “ katanya.
Selanjutnya, Ahmad Muhdzir menyampaikan bahwa, “Dalam suasana pandemi yang mewabah di negeri ini jangan membuat kita pasrah dan tidak berdaya dengan berbagai alasan, sementara semua hak guru telah diberikan baik itu gaji, insentif, serfikasi tetap kita peroleh lalu dimana hak anak yang harus menerima pelajaran. Oleh karena itu guru harus tetap melaksanakan tugas dan senantiasa mengembangkan kemampuannya terus menerus,” urainya.
“Guru adalah wakil Allah SWT yang memberikan Ilmu kepada anak didiknya, kami harapkan diklat ini bukan hanya termotivasi untuk kenaikan pangkat, jadikanlah sebagai budaya untuk mengupgrade diri,“ harapnya.(sr).