Temanggung – Bulan Muharram merupakan tahun baru dalam tahun Hijriah dan merupakan salah satu bulan yang mulia, hal ini tercatat dalam Al-Qur’an bersama tiga bulan lainnya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Nash tersebut termaktub dalam Surat At-Taubah ayat 36.
Bagi masyarakat Jawa bulan Muharram lebih dikenal dengan Bulan Syura, hal ini dikarenakan pada bulan Muharram terdapat Hari Asyura (hari kesepuluh) yang istimewa. Hari Asyura diistimewakan karena terdapat peristiwa-peristiwa bersejarah dalam peradaban kehidupan umat manusia, diantaranya adalah Nabi Adam As bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan diterima, berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan, selamatnya Nabi Ibrahim As dari siksa Raja Namrud berupa api yang membakar dan masih banyak peristiwa lainnya.
Dalam rangka memperingati tahun baru hijriyah dan mengenang hari bersejarah serta mengisi hari yang istimewa ini, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Temanggung menyelenggarakan kegiatan mujahadah, pengajian, dan santunan siswa yatim.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Majelis Taklim Nahdlatut Thullab (MTNT) dan Unit Pengumpul Zakat Infaq Shadaqah (UPZIS) MAN Temanggung ini dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas pada hari Senin 8 Agustus 2022, bertepatan pada tanggal 10 Muharram 1444 H.
Kegiatan yang diberi judul Memetik Hikmah 10 Muharram 1444 H dengan tema ” Berhijrah Menjadi Pribadi yang Berakhlakul Karimah” ini diikuti oleh 94 siswa yatim di MAN Temanggung yang tersebar dari kelas 10 hingga kelas 12. Rangkaian kegiatan diawali dengan shalat hajat bersama, dilanjutkan mujahadah yang dipimpin oleh pembina MTNT, Jakfar Sodik.
Setelah shalat hajat dilanjutkan dengan sambutan dari ketua UPZIS MAN Temanggung, H. Gafur, kemudian Kultum oleh ketua MTNT, Arya Kamaludin siswa kelas XII-Bahasa. Sedangkan Puncak acara adalah mauidlah hasanah Hikmah 10 Muharram 1444 H yang disampaikan oleh Kepala MAN Temanggung, KH. Ali Masyhar.
Dalam sambutanya Lai Masyhar menyampaikan bahwa kegiatan santunan ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita untuk pandai mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
“Hakekatnya didalam harta kita terdapat hak-hak anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang meminta-minta tetapi tidak meminta karena menjaga kehormatan dirinya,” terangnya. Seusai mauidlah hasanah kemudian dilaksanakan penyerahan santunan siswa yatim secara simbolis, dilanjutkan mahallul qiyam dan membaca shalawat bersama. Setelah itu dilaksanakan penyerahan santunan kepada 94 siswa yatim di MAN Temanggung. [jf]