Temanggung – Dalam rangka memberikan informasi implementasi Kurikulum Merdeka, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung menyelenggarakan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru Pendidikan Agama Kristen KKG-MGMP Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2022/2023. Kegiatan ini dilaksanaka di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung, Rabu (7/9).
Bimtek tersebut dihadiri oleh Pembimas Kristen Kanwil. Kemenag Prov Jateng, Siswo Martono, Kepala Kemenag Kabupaten Temanggung H. Ahmad Muhdzir, Kasubag TU Kemenag Kabupaten Temanggung Agus Latief dan para peserta guru-guru agama Kristen di Kabupaten Temanggung sejumlah 35 orang dan dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 7 s.d 8 September 2022.
Kepala Kantor Kemenag Kab. Temanggung, H. Ahmad Muhdzir dalam sambutannya menyampaikan bahwa maju mundurnya negara tergantung pada bagaimana pengelolaan pendidikan dan pendidikan sangat tergantung bagaimana kapasitas dan kompetensi guru. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi bapak ibu guru.
Sekarang eranya adalah era kompetisi, dalam era kompetisi bekerja saja tidak cukup, akan tetapi bekerja keras, maju saja tidak cukup tapi harus maju lebih cepat, bergerak saja tidak cukup tapi harus bergerak lebih lincah melakukan ekspektasi-ekspektasi. Setiap guru harus punya obsesi. Obsesi kita sebagai tenaga pendidik bagaimana kita siap berkompetisi dengan segala kompetensinya.
“Hari ini bapak dan ibu guru akan melakukan pendalaman kurikulum merdeka, kurikulum merdeka esensinya adalah bagaimana menggali potensi-potensi siswa dan guru. Bukan hanya potensi akademik saja, ada potensi seni, potensi spiritual, potensi keterampilan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad Muhdzir menyampaikan yang lebih penting lagi bahwa implementasi kurikulum merdeka juga ada penguatan profil pelajar Pancasila, yakni dalam rangka penguatan karakter anak didik menjadi anak yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat dan memiliki cara pandang dalam beragama yang moderat, menyiapkan peserta didik yang Pancasilais.
“Menjalankan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. dan menjalankan moderasi agama dengan baik demi terciptanya kerukunan beragama dalam kehidupan sehari-hari. Menyiapkan peserta didik beragama Kristen yang menerapkan kasih dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta suasana kehidupan beragama yang damai,“ lanjutnya.
Sementara Kepala Subbag TU, H. Agus Latif menyampaikan pentingnya memahami peran ASN sebagai pelayan publik yang bisa mengayomi masyarakat dengan maksimal. “Pentingnya bersosial media yang baik sesuai UU IT demi menciptakan suasana kehidupan yang damai dan toleran dalam kemajuan teknologi yang semakin pesat. Guru harus membimbing peserta didik untuk menjalankan toleransi beragama,“ pungkasnya.(sr)