Temanggung – Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Seksi Pendidikan Agama Islam menggelar Workshop Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI Tingkat Kabupaten Temanggung Tahun 2016 bertempat di Hotel Kintamani pada hari Selasa-Kamis (24-26/05/2016). Peserta berjumlah 50 peserta, yang merupakan Guru PAI SD yang ada di Kabupaten Kabupaten Temanggung.
Menurut Kepala Seksi PAIS Kankemenag Drs. H. Djundardo, selaku ketua panitia penyelenggara, tujuan kegiatan workshop ini adalah dalam rangka pengembangan pembelajaran dan peningkatan kurikulum Pendidikan Agama Islam di Kabupaten Temanggung, peserta (GPAI) memahami tehnik penilaian yang meliputi 3 aspek, yakni pengetahuan, sikap dan ketrampilan, GPAI mampu merencanakan, mengembangkan instrumen, dan melaksanakan penilaian hasil belajar, GPAI memiliki kemampuan dalam menganalisis dan menyusun laporan, termasuk mengisi rapor serta memanfaatkan hasil penilaian serta GPAI dapat menerapkan program remedial bagi siswa yang belum mencapai penuntasan belajar minimal KBM/KKM, serta program pengayaan bagi siswa yang telah mencapai KBM/KKM. “Penilaian kurikulum PAI merupakan masalah yang sangat urgen terutama bagi para pendidik PAI yang harus menguasainya, atas dasar itu workshop ini kami selenggarakan”, imbuhnya.
Workshop ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Kabupaten Temanggung, Drs. H. Saefudin, M.Pd yang mengatakan bahwa mata pelajaran PAI merupakan syarat mutlak kelulusan bagi siswa SD, SMP,SMA/SMK. Maka diharapkan kepada guru PAI agar menggunakan metode pakem. Lebih lanjut Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Temanggung dalam sambutannya antara lain menyinggung tentang kurikulum 2013, bahwa sampai saat ini Kementerian Agama masih konsisten melaksanakan kurikulum 2013. Karena kurikulum 2013 ini telah didesain sedemikian rupa untuk mempersiapkan Generasi Indonesia Emas di tahun 2045. Dalam kurikulum 2013 ini semua materi umum harus bisa dimasuki materi keagamaan. Maka dengan demikian Guru Pendidikan Agama Islam juga harus bisa menguasai dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini. Selain itu Guru juga harus terus berinovasi bagaimana agar pembelajaran bisa menyenangkan anak didik dan tidak monoton. Untuk itu guru harus tahu strategi yang tepat agar nilai-nilai keagamaan pada anak didik dapat dengan mudah diterima dan menghasilkan anak didik yang berkarakter, jujur, kuat serta memiliki kepedulian sosial yang matang, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin berat dan mampu bersaing secara positif di tengah masyarakat, bangsa dan negara. “Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kami harapkan seluruh peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini semaksimal mungkin, guna peningkatan kompetensi para peserta itu sendiri”, pungkasnya.