Temanggung–Bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Temanggung Kasi Penyelenggaraan Haji & Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Thowaf, M.Ag menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Haji yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Temanggung, Jum’at, (16/3).
Dikatakan diawal, semua petugas pelayanan kesehatan haji yang diberangkatkan ke Arab Saudi harus melalui test psikometri (test kejiwaan). Hal ini dilakukan agar petugas yang terdiri dari dokter dan perawat betul-betul melayani setulus hati dengan niatan ibadah. Jangan sampai lebih mengedepankan motif ekonominya.
Hal penting disampaikannya terkait kesiapan jemaah haji. “Saya harap calon jemaah haji telah melakukan pemeriksaan kesehatan, paling tidak enam bulan sebelum keberangkatan,” ungkap Thowaf.
Dimaksudkan, agar status kesehatan jemaah haji diketahui sejak dini untuk mempermudah proses keberangkatan.
Dalam materinya Thowaf menyampaikan tentang pengertian penyelenggaraan kesehatan haji, merupakan rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan kesehatan, imunisasi, surveilans, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB, penanggulangan KLB musibah masal, kesehatan lingkungan dan manajemen penyelenggaraan kesehatan Haji.
Sedangkan tujuan pemeriksaan haji, antara lain : Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum berangkat, menjaga agar jamah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai ke tanah air, mencegah tejadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji
Berdasarkan tujuan di atas, beberapa poin penting penyelenggaraan kesehatan haji, meliputi antara lain : pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan, pengendalian faktor resiko kesehatan
“Adapun tujuan penyelenggaraan kesehatan haji, antara lain untuk meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum berangkat, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai ke tanah air, serta mencegah tejadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji, “ urainya.
Lebih lanjut disampaikan kesehatan adalah modal dalam perjalanan ibadah haji. Tanpa kondisi kesehatan yang memadai, niscaya pencapaian ritual peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi. Agar mencapai tujuan, maka pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada jemaah haji sebelum keberangkatan harus dapat memprediksi resiko kesakitan dan kematian saat melakukan perjalanan ibadah haji. Resiko kesakitan dan kematian ini selanjutnya dikelola dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian jemaah haji selama perjalanan ibadah haji, pungkasnya.(sr)