Temanggung – Pokjaluh Kabupaten Temanggung ikuti kegiatan halal bi halal dan Dialog Keagamaan tingkat Jawa Tengah yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah secara virtual melalui zoom meeting Kamis (4/6/2020).
Dengan mengusung tema meneguhkan peran penyuluh menghadapi new normal di tengah pandemic covid-19, kegiatan tersebut diikuti oleh Plt. Kakanwil, Kasi Penyuluh Bidang Penaiszawa dan Pokja Penyuluh se Jawa Tengah dengan jumlah 94 orang.
Mahsun, Pokjaluh Kabupaten Temanggung menuturkan dalam kegiatan tersebut dibuka oleh Plt. Kakanwil, Ahyani. Dalam sambutannya Plt. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Ahyani menyampaikan apresiasi, Pokja Penyuluh telah menginisiasi halal bi Halal menyambung silaturahmi. “Halal bi halal ini menyambung silaturahnmi yang sudah terjalin dengan baik, tetap terjaga dan mudah-mudahan dapat ditingkatkan,” harapnya.
Tugas pokok dan fungsi Penyuluh Agama Islam adalah menyampaikan pesan pembangunan dalam bahasa agama atau menyampaiakan pesan-pesan agama dengan bahasa milenial (yang mudah dipahami oleh kaum muslimin/audiensi/jemaah kita)
Dimasa pandemi Covid-19, Menteri Agama telah mengeluarkan Surat Edaran secara runtun terkait tuntutan masyarakat dalam menghadapi dan menjalani kehidupan beragama menyesuaikan situasi. Kebijakan tersebut terkait dengan mengatur ibadah dari rumah ibadah sampai dengan edaran terbaru terkait pembatalan haji. Saat seperti ini tepat para penyuluh meneguhkan perannya, memahami, mengawal dan menyampaikan pesan-pesan agama tersebut dan tanggap dengan tatanan kehidupan baru / new normal di tengah pandemi Covid-19.
“Penyuluh menjadi tulang punggung dalam penyampaian pesan-pesan agama yang tertuang dalam SE Menag, penyuluh juga harus turut mengawal supaya dapat mengimplementasikan sebaik-baiknya semua kebijakan yang ada dalam menghadapi pandemic Covid-19 dan new normal,” jelas Ahyani.
Penyuluh harus menjadi contoh bagi umat, tidak hanya berakhlak yang baik namun juga harus dapat mengembangkan diri, meningkatkan kompetensinya menyesuaikan situasi dan kondisi dalam memberikan bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat terutama umat Islam dan meningkatkan interaksi baik dengan pemangku kebijakan maupun dengan masyarakat binaan.
Menghadapi new normal penyuluh juga harus menyesuaikan diri baik dalam kehidupan pribadi sehari-hari maupun dalam menjalankan tugas. Sebagai contoh yang baik harus memegang teguh protokol pencegahan penyebaran Covid-19 diantaranya dengan selalu mengguakan masker, sering mencuci tangan, menyediakan handsanitezer saat bepergian, langsung ganti baju dan membersihkan diri setelah keluar rumah.
Mari kita jalin kebersamaan ini melalui berbagai media untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tujuan halal bi halal dan dialog keagamaan ini adalah menyambung rasa, saling berbagi kesan pesan dalam menjalankan tugas masa pandemic Covid-19, aksi-aksi selama pandemi. Banyak yang melakukan aksi kreaktif seperti dakwah digital, dibantu tim teknis, tetap jaga silaturahmi dengan saling bersapa dan berbagi bersama meskipun itu hanya melalui virtual.(mh)