Temanggung – Dalam upaya meningkatkan semangat dan profesionalisme bagi guru pendidikan agama Buddha, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Penyelenggara Buddha menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Guru Agama Buddha bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Jumat (24/09).
Kegiatan berlangsung satu hari dan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir. Dalam sambutannya beliau mengajak guru agama Buddha untuk menjadikan masyarakat Temanggung yang Tenteram, Marem, gandem dengan taat beragama.
“Sebagai guru agama harus mempunyai pemahaman agama yang moderat, sesuai dengan undang-undang yang berlaku bahwa semua warga negara berhak memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing,“ ujarnya.
Beliau mengatakan bahwa pada dasarnya guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan yang memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar menjadi manusia yang berpribadi Pancasila. Dengan demikian, guru memiliki kedudukan yang sangat penting dan mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap berhasil atau tidaknya program pendidikan.
Kepala kantor menegaskan bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, terutama sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam membangun bangsa.
Disisi lain, beliau juga mensosialisasikan tagline Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yaitu : “MAJENG” kependekan dari Moderat, Akuntabel, Jernih, dan Ngayomi. Adapun penjabarannya adalah Moderat : pengembangan moderasi beragama dengan memaksimalkan potensi yang ada di Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Akuntabel artinya baik dari pimpinan sampai pelaksana dalam pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. JE maksudnya jernih, antara hati, fikir, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan sama. Dan NG artinya ngayomi yaitu mampu memberikan rasa nyaman, dan perlindungan, bagi ASN.
Penyelenggara Buddha, Suwardi yang sekaligus sebagai ketua panitia kegiatan dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini diikuti sebanyak 44 peserta. Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini dalam upaya meningkatkan semangat dan profesionalisme bagi Guru Pendidikan Agama Buddha sehingga mencapai kualitas tenaga pendidik yang berkualitas. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan guru agama Buddha agar selalu meningkatkan kualitas pendidikan agama sehingga mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang agamis.(sr)