Temanggung – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temangung melalui seksi Bimbingan Masyarakat Islam mengadakan kegiatan Pelatihan Dakwah Melalui Media Sosial. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Makan Kampoeng Sawah Temanggung, Selasa (01/12).
Dalam laporannya Kasi Bimas Islam, H. Munsiri menyebutkan tujuan kegiatan ini memberikan pelatihan serta informasi dan pemahaman kepada penyuluh agama tentang bagaimana pengembangan materi penyuluhan konten metode dakwah melalui media sosial, membuat rekomendasi mengenai realisasi penerapan pengembangan materi tentang konsep metode dakwah melalui media sosial.
“Peserta kegiatan sebanyak 20 peserta Penyuluh Agama Non PNS perwakilan setiap kecamatan mengirimkan 1 orang, dengan narasumber yaitu Kepala Kantor, H. Ahmad Muhdzir dan dari TV Temanggung,” jelasnya.
Saat membuka secara resmi kegiatan tersebut sekaligus memberikan materi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, mengatakan saya bangga atas inisiatif seksi Bimas Islam yang mewajibkan semua penyuluh memiliki akun media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang diterima dan menjadi salah satu solusi utama untuk tetap melakukan dakwah terutama di tengah pandemi.
“Penyuluh sebagai ujung tombak dan garda terdepan apa yang dilakukan penyuluh baik dan buruk tergantung bapak dan ibu, untuk menjaga nama baik dan marwah Kementerian Agama,” tegasnya.
“Hari ini banyak sekali konten-konten yang cenderung provokatif di media sosial. Maka dari itu Penyuluh Agama Islam wajib untuk hadir dan mengisi konten media sosial dengan ajaran yang moderat dan Rahmatan Lil 'alamin,” ujarnya.
“Output dari pelatihan dakwah melalui media sosial ini, diharapkan peserta mampu menguasai teknologi dan muncul kanal official untuk dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat,” imbuhnya.
“Penyuluh Agama Islam diharapkan ikut andil mewujudkan tagline Kementerian Agama Jawa Tengah Majeng, yaitu moderat, akuntabel, jernih, ngayomi,” himbaunya.
Ia menambahkan penyuluh agama Islam dituntut untuk mampu eksis dalam perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini salah satunya jejaring sosial untuk memperluas jangkauan dakwah sehingga masyarakat diharapkan dapat menerima pencerahan keagamaan melalui media sosial. “Melalui Media Sosial (Medsos) semua bisa dilakukan termasuk memberikan dan membagikan dakwah kepada sesama umat beragama,“ pungkasnya.(sr)