Temanggung– Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Temanggung didukung oleh BAZNAS, Kementerian Agama serta MUI Kabupaten bulan Oktober 2020 ini menyelanggarakan Pengukuhan Pengurus DMI Kecamatan dan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah untuk 20 Kecamatan se Kabupaten Temanggung secara serentak kepada 500 Takmir Masjid pada tanggal 8,15 dan 22 Oktober 2020.
Disampaikan oleh Ketua Panitia, Badarodin, Pengukuhan dan Pelatihan ini diikuti oleh semua pengurus DMI Kecamatan se Kabupaten Temanggung, hanya untuk efisiensi waktu maka beberapa kecamatan digabung dalam satu lokasi kegiatan sehingga terlaksana sembilan kali. Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Kranggan, Kandangan, Bejen, Bansari, Ngadirejo, Temanggung, Tembarak, Kedu, Tretep.
H Syafrudin selaku Ketua DMI Kabupaten Temanggung mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal kepengurusan DMI Periode 2020-2025. “Pengukuhan dan Pelatihan ini selain bertujuan menegaskan keberadaan Pengurus DMI tingkat kecamatan sekaligus menguatkan jejaring DMI sampai tingkat kecamatan dan desa. Harapannya ke depan DMI bisa memberi kontribusi nyata bagi kemakmuran masjid dan masyarakat muslim,“ jelasnya.
Sementara itu Ketua MUI, KH. Mubarok Kabupaten Temanggung berpesan agar aktivis masjid senantiasa menjadi pelopor ukhuwah Islamiyah dengan mengedepankan kebersamaan dan meminimalisir perbedaan-perbedaan. “Perbedaan adalah sebuah fakta yang harus disikapi dengan bijak,“ ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H Ahmad Muhdzir menyampaikan materi Kebijakan Kementerian Agama tentang kemasjidan. Selain menjelaskan tipologi masjid, beliau juga mengingatkan peserta untuk mengelola masjid sesuai fungsi idaroh (administrasi menejerial), imaroh (kegiatan peribadatan) dan riayah (bangunan fisik).
Ketua BAZNAS Kabupaten Temanggung, H Djundardo menyampaikan materi tentang motivasi dan pengelolaan Zakat Infaq Shodaqoh. Ketua BAZNAS berharap pengurus DMI bisa mendorong terbentuknya Lazis sampai tingkat kelurahan/desa. Disampaikan juga bagaimana upaya mengubah mindset masyarakat yang selama ini lebih banyak berharap menerima menuju pribadi yang memberi. Dari mustahik menjadi muzakki.
Sementara itu Ketua DMI mengarahkan pengurus untuk membangun jaringan dengan pemerintah baik di tingkat kelurahan/desa maupun kecamatan. Kegiatan yang ditargetkan pada periode ini adalah pendataan masjid, membentuk pengurus DMI tingkat kelurahan/desa dan aksi nyata gerakan bersih-bersih masjid.
Selain mendapat materi tentang menejemen masjid, peserta juga mengikuti materi serta praktek pemulasaran jenazah. Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, mereka terlibat aktif dalam praktek pemulasan jenazah. Mengingat saat ini masih masa pandemi maka kegiatan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (yn)