Temanggung– Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti membuktikan komitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam situasi apapun termasuk kondisi era new normal. Hal ini dibuktikan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI berhasil melaksanakan kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi GPAI dalam Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menyongsong Tahun Pelajaran 2020/2021, bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Selasa-Kamis (25-27/08) dan Selasa (01/09). Kegiatan PJJ diikuti sebanyak 81 peserta.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, menyampaikan materi tentang Moderasi Beragama. Sebelum menyampaikan materinya, beliau mengingatkan agar setiap guru harus selalu belajar dan berinovasi. “Jangan hanya siswanya saja yang disuruh untuk belajar, guru juga harus terus belajar dan mengembangkan diri,” katanya.
“Saya percaya MGMP PAI selalu memberi contoh MGMP lain untuk senantiasa memfasilitasi anggotanya untuk terus berkembang, dibuktikan dengan adanya workshop dan pelatihan yang diselenggarakan akhir-akhir ini,“ paparnya.
Ahmad Muhdzir menyampaikan bahwa dalam kehidupan yang plural ini, semangat membangun moderasi dalam beragama tentu menjadikan tawaran solusi yang paling tepat dengan terus ditumbuhkan kesadaran diri bahwa perbedaan adalah sunatullah, karena dengan berbedaan itulah sesungguhnya kebesaran bangsa ini bisa terwujud.
Dijelaskan pula bahwa indikator moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Lebih lanjut beliau menjelaskan alasan utama mengapa kita perlu moderasi beragama yaitu : pertama salah satu esensi kehadiran agama adalah untuk menjaga martabat manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan, kedua ribuan tahun setelah agama-agama lahir, manusia semakin bertambah dan beragam, ketiga khusus dalam konteks Indonesia, moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan kita dalam merawat keindonesiaan.(sr)