Temanggung–Sekitar 1.500 siswa TK yang tergabung dalam Ikatan Guru ABA (IGABA) se Kabupaten Temanggung latihan manasik haji, yakni latihan salah satu rukun ibadah haji (rukun Islam ke lima). “Kegiatan itu sebagai bentuk praktek rukun iman dan Islam kepada siswa murid TK agar sejak dini mampu dan mengenal, serta mengetahui pelaksanaan ibadah haji yang sedang dilakukan umat muslim se-dunia sekarang ini di Mekah, Arab Saudi,” kata Ketua IGABA, Julia Shanti Wulansari, Jum’at (8/11) bertempat di IPHI Temanggung.
Para siswa, tak hanya mempraktekan melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah saja tapi juga diberikan pelatihan wukuf di Arafah, melempar jumrah dan Sa’i atau berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwa. Menurut dia, kegiatan ini diharapkan menjadi bekal tambahan ilmu pendidikan agama Islam terutama tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji serta diharapkan dimasa depan keimaman anak-anak semakin bertambah senang serta termotivasi untuk melaksanakan rukun Islam ke lima atau pergi haji saat dewasa nanti, ujarnya.
Sementara Kasi Pendidikan Madrasah, H. Ahmad Sugijarto dalam sambutan pembukaannya menuturkan, manasik haji perlu dilakukan untuk anak-anak sebagai pemahaman kelak nanti mereka dewasa. “Menjadi bekal iman dalam membangun nilai-nilai agama sejak dini untuk masa depannya,” ujarnya.
Simulasi pelaksanaan ibadah haji ini telah disesuaikan kemampuan berpikir anak-anak. Paling tidak, anak-anak dapat mengetahui akan kewajiban melaksanakan ibadah haji.”Latihan manasik haji Ini sebagai gambaran praktek langsung kepada anak-anak, di mana rukun Islam yang kelima itu sebenarnya wajib dilaksanakan,” jelasnya.
Menurutnya dalam beberapa langkah pelaksanaan ibadah haji terdapat makna yang dapat diambil. Seperti tawaf di Ka’bah sebagai wujud penghormatan kepada Allah SWT. Sai atau berlari kecil yang dilakukan istri Nabi Ibrahim saat mencari air di bukit Shafa dan Marwah.
Sedangkan lempar jumrah menggunakan batu ke dinding sebagai cara mengusir setan yang mengajak berperilaku tidak baik. “Saya mengingatkan kepada semua pihak untuk mencurahkan pikiran dan perhatian penuh bagi perkembangan anak-anak, karena mereka adalah generasi yang akan menggantikan kita di masa depan,” ucapnya.
Dengan adanya manasik haji ini, ia berharap anak-anak akan menyadari bahwa rukun Islam kelima itu wajib dilaksanakan jika mampu. Sehingga diharapkan kelak mereka supaya benar-benar bisa berhaji dengan langkah yang benar dan bisa membuka wawasan orang tua agar bisa menunaikan ibadah haji. Tujuan dari kegiatan manasik itu juga bagian untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.(sr)