Temanggung – Program Parenting CERIAA (Cerdas Terampil Asuh Anak) yang diinisiasi Pokjaluh Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan IGRA Kabupaten Temanggung kembali hadir memberikan edukasi bagi wali murid RA. Pada putaran minggu ini, kegiatan diselenggarakan di tiga titik strategis di Kecamatan Selopampang, yaitu RA Masyithoh Ngaditirto, RA Masyithoh Salamrejo dan RA Masyithoh Kacepit, Jum’at (08/08/2025).
Kegiatan disetiap titik menghadirkan Desi Anggraeni, sebagai pemateri yang membawakan materi dengan metode interaktif, ringan, namun sarat akan pesan penting bagi orang tua. Tema yang dibahas menitikberatkan pada peran sentral orang tua dalam membangun lingkungan keluarga yang penuh cinta, kasih sayang dan bimbingan nilai-nilai agama.
Sejak awal kegiatan, para peserta tampak antusias. Raut wajah penasaran dan semangat terlihat jelas, seolah menandakan bahwa materi ini sangat dinanti. Pemateri memulai dengan mengajak wali murid merenungkan kembali bagaimana pola asuh di rumah dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak. Dengan menyampaikan contoh-contoh nyata dari keseharian, disertai kisah-kisah inspiratif, suasana menjadi hangat dan komunikatif.
Para Kepala RA dimasing-masing titik memberikan sambutan yang penuh apresiasi. Mereka menyampaikan terima kasih kepada Pokjaluh dan IGRA yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
“Parenting CERIAA adalah kesempatan emas bagi wali murid untuk mengasah keterampilan mengasuh anak, memahami perkembangan psikologis mereka, sekaligus menguatkan dasar pendidikan agama di rumah,“ ucapnya.
Yang menarik, sesi diskusi berlangsung sangat hidup dan berjalan dengan baik. Banyak wali murid yang dengan percaya diri menceritakan pengalaman pribadi mereka dalam mengasuh anak, mulai dari keberhasilan hingga tantangan yang dihadapi. Diskusi ini memunculkan berbagai tips praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah. Tidak jarang, tawa hangat dan ekspresi setuju mengiringi perbincangan, membuat suasana seperti forum keluarga besar.
Disela kegiatan, fasilitator juga mengajak peserta melakukan simulasi sederhana tentang komunikasi efektif dengan anak. Melalui praktik ini, peserta dapat merasakan langsung bagaimana pendekatan yang penuh kesabaran, bahasa yang santun, dan sentuhan kasih sayang bisa membuka hati anak untuk mendengar dan memahami pesan orang tua.
Kegiatan ditutup dengan pesan bahwa membangun generasi unggul memerlukan kerja sama erat antara sekolah, orang tua dan lingkungan sekitar. “Parenting CERIAA diharapkan tidak berhenti pada forum tatap muka, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang mewarnai pola asuh di rumah, sehingga anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, tangguh dan berakhlak mulia,” harapnya. (da)