Temanggung – Dengan mengambil tema “Peningkatan SDM dan Standarisasi Kurikulum menuju TPQ Berkualitas” Badko TPQ Kecamatan Kandangan bekerja sama dengan penyuluh agama Islam menyelenggarakan pembekalan dan pembinaan ustadz/ustadzah. Kegiatan yang bertempat di aula Kecamatan Kandangan ini diikuti oleh 125 ustad/ustadzah TPQ se Kecamatan Kandangan, Sabtu (03/09). Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopincam Kecamatan Kandangan Ketua Badko Kabupaten Temanggung dan Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Kandangan, serta Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Temanggung selaku pemberi Materi.
Acara di buka oleh Camat Kandangan, Samsul Hadi, S.Sos, MT dan dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan pembinaan ustadz/ustadzah untuk mewujudkan TPQ yang berkualitas, mengingat dinamika kebudayaan yang kian mengglobal.
“Kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan pembinaan ustadz/ustadzah ini, harapannya akan lahir generasi Qur’ani yang dapat menangkal pengaruh buruk di era globalisasi ini dan untuk meningkatkan SDM dan Standarisasi Kurikulum menuju TPQ yang berkualitas sesuai tema kegiatan ini ,” ucap Samsul Hadi.
Beliau juga berpesan kepada pengurus TPQ untuk memperkuat konsolidasi dengan membentuk kepengurusan sampai tingkat desa dan melakukan pendataan TPQ di wilayah Kecamatan Kandangan.
“Mari kita sama-sama memperkuat konsolidasi hingga tingkat desa dan melakukan pendataan TPQ. Kita akan lihat seberapa besar tantangan yang kita hadapi sehingga program-program yang dicanangkan Badko TPQ bersama pemerintah kabupaten dapat tercapai”, katanya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Thowaf, M.Ag dalam materinya menerangkan, untuk menjadi seorang pengajar atau guru TPQ yang baik, harus bisa memahami sifat santri atau sifat peserta didiknya dengan baik pula.“ Sebagai seorang pengajar harus bisa melihat, apa yang membuat santri itu bingung dan apa yang membuat dia banyak berlari. Maka dari situlah seorang pengajar harus menciptakan suasana kondusif bagi para santrinya,, mengajar dengan hati, menyenangkan dan menggembirakan, seperti mengajak mereka bercerita, bernyanyi dan lainnya”, terangnya.
Selain itu, Thowaf juga menerangkan bahwa seorang pengajar harus memiliki kemampuan dan kredibilitas yang tinggi. Seperti bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar, mengusai materi, berakhlakul karimah (perilaku baik) dan lainnya.
Lebih lanjut Thowaf menambahkan bahwa setiap TPQ yang sehat memiliki beberapa komponen. Diantaranya, TPA itu jelas secara tujuan, ada subyek (guru), obyek (santri), muatan atau materi yang baku, sarana dan prasarana yang memadai, dana, struktur organisasi yang jelas dan adanya evaluasi bagi pengajar dan santri. “Jika itu semua telah tercapai, maka TPQ sehat dan berkualitas”, tambahnya.(sr)