Temanggung – Dalam dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, Sebanyak 40 tenaga pendidik madrasah ibtidaiyah mengikuti kegiatan pelatihan media pembelajaran berbasis multimedia bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang Senin-Sabtu (21-26/09) bertempat di MIN 1 Temanggung.
Menurut Kepala Subbag TU, H. Agus Latif, selaku ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa “tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan media pembelajaran supaya guru dalam mengajar di kelas menggunakan media lebih menarik, tidak monoton, dan nantinya setelah pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan produk. Disamping itu tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan tugas pada jabatan masing-masing, sehingga dapat menciptakan kesamaan visi dan pola pikir dalam mengembangkan sinergi melaksanakan tugas sebagai guru, serta terwujudnya tenaga pendidik atau guru pada Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan standar kompetensi yang diperlukan sesuai dengan tugas masing-masing ,”ujarnya
Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, dalam sambutannya menyampaikan guru harus mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Standar kompetensi guru adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru secara profesional. Kompentensi guru perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru yang meliputi penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan pribadi dan profesioanlisme.
“Dengan diadakan pelatihan media pembelajaran berbasis mulimedia ini merupakan salah satu peningkatan kompetensi guru untuk mengajar di kelas, diharapkan bisa lebih menarik tidak hanya dalam bentuk power point tetapi bisa lebih mengembangkan lagi media lebih baik. Guru diharapkan mampu meningkakan kompetensi guru untuk mengajar dan bisa lebih menarik sehingga anak didik lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan,” ungkapnya.
Ahmad Muhdzir berpesan “ilmu yang didapat ini diharapkan bisa langsung diterapkan pada siswa, karena kalau tidak dipraktekan akan lupa,” ujarnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan, bahwa dalam menyikapi tantangan di era disrupsi yang terus berubah cepat, guru harus bisa berinovasi tentang pembelajaran untuk anak apalagi diera pandemi seperti saat ini. Guru yang hebat adalah guru yang bisa mendidik murid untuk mencapai masa depannya.(sr)