Temanggung – Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung mengikuti upacara peringatan Hari Kartini secara virtual melalui zoom di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Rabu (21/04). Hadir mengikuti kegiatan tersebut Wakil Ketua DWP Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Ratna Dewi Agus Latif bersama pengurus Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Temanggung sebanyak 16 orang. Kegiatan ini berdasarkan surat dari DWP Kemenag RI no: B-53/Sekr/DWP.Kemenag/IV/2021, tanggal 18 April 2021 tentang Peringatan Hari Kartini dan Webinar Nasional.
Menurut Wakil Ketua DWP Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Ratna Dewi Agus Latif, kegiatan zoom meeting peringatan hari Kartini yang mengupas tentang Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), sebagai istri seorang pegawai negeri (ASN) Kementerian Agama sebagai pendamping suami, harus mampu mendukung suami bekerja dengan baik. Dukungan yang diberikan semestinya saling mengingatkan sesuai dengan aturan dan norma-norma agama.
“Seorang istri berperan penting dalam menjaga suami dari tindakan korupsi. Beliau mengatakan bahwa para istri pegawai Kementerian Agama yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) berperan besar dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan Kementerian Agama,” ujarnya.
“Dengan adanya program DWP tersebut semoga Kementerian Agama bangga dan merasa dicintai oleh DWP,” harapnya.
Sementara itu, Eny Yaqut Cholil Qoumas selaku Penasehat DWP Kementerian Agama RI, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pihaknya berkeyakinan perempuan bisa ikut serta mengambil peran krusial untuk ikut serta berpartisipasi langsung dalam pencegahan korupsi.
Kartini telah menjadi contoh bagi perempuan Indonesia untuk berkontribusi aktif dan konkrit dalam mencapai kemajuan bangsa dan negara. Semangat Kartini ini dapat dicontoh oleh perempuan Indonesia, khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama (DWP Kemenag). Salah satunya, dengan berkontribusi dan berperan aktif dalam pencegahan korupsi.
Hal ini disampaikan penasihat DWP Kementerian Agama Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Webinar Nasional “Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)”, di Jakarta. Webinar yang diselenggarakan dalam rangka hari Kartini ini diikuti oleh anggota DWP Kementerian Agama se-Indonesia secara luring dan daring.
Webinar ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar. Hadir juga sejumlah narasumber, seperti Direktur SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) Maria Kresentia dan Dosen Hukum Pidana Universitas Indonesia Ganjar Laksmana.
Eny berharap, melalui Webinar Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) ini para anggota DWP Kemenag dapat memiliki wawasan dan pengetahuan untuk bertindak aktif mencegah korupsi dilingkungannya. “Mari kita bersama membiasakan yang benar. Tempatkan segala sesuatu sesuai dengan aturannya, kembalikan semua pada posisinya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perempuan-perempuan Indonesia pasti ikut serta dan krusial mengambil peran dalam gerakan anti korupsi. Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi adalah gerakan yang melihat pada fakta sosial, religi, dan psikologis perempuan Indonesia.
“Perempuan adalah figur sentral dalam pendidikan mental anak dan keluarga. Perempuan memiliki multi peran, sebagai ibu, sebagai istri, sebagai professional dan memiliki karakter lembut sekaligus kuat serta memiliki keluwesan dalam sosial instansi yang lebih luas dan banyak,” ungkapnya.
“Semoga semakin banyak perempuan Indonesia yang memahami arti gerakan anti korupsi, dan turut serta berkontribusi aktif dalam menjaga wibawa suami,” pungkasnya
Sementara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas juga menyambut baik Webinar Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) ini. Ia pun menyampaikan komitmennya untuk mendorong gerakan yang sudah dilakukan DWP Kementerian Agama sejak 2016 lalu. “Melalui Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), saya sangat berharap perempuan Kementerian Agama dapat mendidik dan memberikan contoh sejak dini kepada generasi muda terkait perilaku yang merusak, seperti korupsi. Apalagi, tindakan koruptif jelas tidak sejalan dengan nilai agama,” tuturnya.
Dukungan para anggota DWP melalui gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), menurut Menteri Agama akan menjadi kekuatan bagi Kementerian Agama untuk menjadi semakin baik. “Hal ini sejalan dengan salah satu semangat baru Kementerian Agama, yaitu pelayanan publik dan tata kelola birokrasi yang lebih baik dan bersih,” imbuhnya.(sr)