Temanggung (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Fatchur Rochman sampaikan hasil Meet & Brief dengan Menteri Agama (Menag) dihadapan ASN saat pelaksanaan apel pagi di halaman Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Senin (8/1/2024).
Dari hasil kegiatan meet & brief Menteri Agama menyampaikan berapa capaian itu, misalnya : Aplikasi Pusaka, Cyber Islamic University didirikan, untuk memberikan akses kepada para guru yang belum S1 dan siapa pun yang ingin belajar di perguruan tinggi secara online, di manapun mereka berada, lebih dari 1.000 KUA telah direvitalisasi.
“Bukan hanya bangunan kantornya yang direnovasi, tetapi SDM dan SOP layanan KUA ditingkatkan kualitasnya,” kata Gus Men.
Selanjutnya, lebih dari 2.000 pesantren menerima program Kemandirian Pesantren. Saat ini sedang dikembangkan agar terbentuk ekosistem bisnis pesantren yang kuat di masa depan. Kelima, Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah menjadi pusat ziarah dan ibadah dunia bagi umat Buddha dan umat Hindu, tingkat kepuasan jemaah pada dua tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji juga masuk kategori sangat memuaskan,” lanjutnya.
Beragam capaian lainnya, Sertifikasi Halal melampaui target, prestasi di bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan banyak ditorehkan, serta Indeks Kerukunan Umat Beragama mengalami kenaikan. Berbagai legacy Kementerian Agama juga diwujudkan, misalnya: berdirinya Puspenkom, serta penerbitan Kitab Suci Braille dan Bahasa Isyarat.
“Meski begitu, kita jangan berpuas diri. Keberhasilan yang kita raih harus menjadi motivasi untuk mengabdi lebih baik lagi. Mari memperkuat Kementerian Agama sebagai satu kesatuan institusi dari pusat hingga daerah yang performanya bisa menjadi teladan bagi K/L dan institusi lainnya,” pesannya.
Terakhir, menjelang Pemilu 2024, Gus Men secara khusus menyampaikan dua pesan kepada keluarga besar Kementerian Agama. Pertama, setiap ASN Kementerian Agama diminta menjadi perekat masyarakat dan aktif menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing. ASN Kementerian Agama diminta untuk menjaga agar tempat ibadah dan lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama tidak dijadikan sebagai ajang politisasi agama dan provokasi politik. “Kedua, setiap ASN Kementerian Agama saya minta tetap bekerja optimal melayani umat beragama, dan jangan beri celah kepada pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kita dan mengambil keuntungan politik pada masa kampanye ini akibat keteledoran atau kelalaian kita,” tandasnya. (sr)