Temanggung (Humas) – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung menyelenggarakan Jateng Bersholawat bersama dengan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Bertempat di Alun-alun Kabupaten Temanggung, Jumat (3/7/2025).
Jateng Bersholawat kali ini mengambil tema Spirit Muharram, Momentum Bergotong-royong, untuk Ngopeni-Nglakoni Jawa Tengah. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab yang berperan memimpin doa bersama dan didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Fatchur Rochman.
Selanjutnya, dalam sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyampaikan bahwa saat ini Jawa Tengah sedang melakukan banyak perbaikan karena adanya guncangan ekonomi dampak dari ekonomi global yang sedang tidak stabil.
“Sesuai dengan arahan dari Presiden, Jawa Tengah harus menguatkan ketahanan pangan serta ketahanan ekonomi karena ada 37 juta jiwa yang membutuhkan suplai bahan pangan,” ujarnya.
“Saya berpesan untuk menjaga luasan lahan pertanian dan medorong kemajuan pertanian untuk mencapai ketahanan pangan dan juga mengingatkan untuk meminimalis iramanya gesekan-gesekan antar organisasi masyarakat, suku, ras, maupun kelompok politik. Karena, saat ini adalah waktu untuk berangkulan dan bergotong-royong untuk kemajuan bersama,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu Sholawatan bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Masyarakat Temanggung memenuhi Alun-alun Temanggung dan dengan semangat melantunkan sholawat bersama. Di tengah lantunan Sholawat, KH. Ahmad Syarif Yahya, menyampaikan ceramah yang mengingatkan bahwa tiga komponen yaitu Masyarakat, Ulama, dan Penyelenggara Pemerintahan harus bersatu.
“Sebagaimana diibaratkan oleh Masjid, Alun-alun dan Pendopo yang letaknya berdekatan. Karena sejatinya, manusia adalah makhluk konflik dan pasti selalu memiliki perbedaan, namun manusia diberikan kemampuan untuk menangani konflik dan perbedaan tersebut,” ujarnya “Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Temanggung harus merangkul seluruh masyarakat karena suatu negara tidak akan terbangun apabila masyarakatnya tidak rukun,” tambahnya. AQ/BW