Temanggung (Humas) – Masa orientasi calon ASN Kementerian Agama Kabupaten Temanggung telah memasuki hari terakhir dengan dilaksanakannya orientasi CPNS. Orientasi kali ini diselenggarakan di Aula PLHUT Kabupaten Temanggung dan diikuti oleh 47 peserta, Selasa (24/6/2025).
Orientasi dibuka langsung oleh Plh. Kasubbag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Ahmad Sugijarto, mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang sedang melaksanakan tugas lainnya untuk membuka orientasi secara resmi.
Meski begitu, Kepala kantor nantinya tetap akan mengisi satu sesi dalam orientasi CPNS tersebut. Dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, Plh. Kasubbag TU, Ahmad Sugijarto menyampaikan bahwa orientasi ini menjadi bekal dalam rangka berinteraksi dan berkomunikasi untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Orientasi ini menjadi bekal dalam rangka berinteraksi dan berkomunikasi untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Beliau berharap dengan diadakannya orientasi ini, terdapat ilmu yang dapat diambil manfaatnya oleh peserta, sehingga peserta siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Selanjutnya Ahmad Sugijarto, menyampaikan materi pertama disampaikan dengan tema Kode Etik dan Core Value ASN yang digagas oleh Mantan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021 yang disingkat menjadi BerAkhlak. “BerAkhlak adalah akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif,” urainya.
Lebih lanjut Ahmad Sugijarto yang kerap disapa Pak Gik, menjelaskan tentang tagline Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Gandem.
“Gandem adalah akronim dari Gampang, Amanah, Ngayomi, Dedikatif, Efektif, dan Moderat,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan pula bahwa dalam bekerja kita harus mengurangi mengeluh dan lebih banyak mendengarkan.
“Faktor utama untuk mencapai kesuksesan, yaitu Jujur, Disiplin, Gaul (Good Interpersonal Skill), Komunikasi, dan Kerja Keras,” lanjutnya.
Sedangkan materi kedua disampaikan oleh Nur Budi Handayani, selaku Penyuluh Agama Islam dengan tema Penguatan Moderasi Beragama.
Nur Budi Handayani menjelaskan bahwa ASN Kementerian Agama wajib menjadi pribadi yang moderat dan menguatkan moderasi beragama karena hal tersebut merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama.
ASN Kementerian Agama selaku penyelenggara negara harus mendukung dan ikut menyukseskan program-program pemerintah, salah satunya dengan menjadi penggerak moderasi beragama.
Sebagai penutup, beliau menjelaskan 3 hal yang harus dimiliki dalam hidup, yaitu Open Mind untuk menghindari Voice of Judgment, Open Heart untuk menghindari Voice of Cynicism dan Open Will untuk menghindari Voice of Fear.
Untuk materi ketiga dipaparkan oleh Munsiri, Kepala Seksi Bimas Islam dengan tema Revitalisasi KUA, menuju pelayanan publik yang membahagiakan. Dalam pemaparannya, Munsiri menjelaskan bahwa tujuan dari revitalisasi adalah untuk meningkatkan kualitas layanan KUA sebagai garda terdepan dari Kementerian Agama, sehingga dapat menjadi KUA yang bermanfaat, kredibel, profesional dan menjadi pusat layanan keagamaan.
Ada beberapa penyebab mengapa penting dilakukannya revitalisasi KUA, yaitu adanya anggapan bahwa KUA hanya mengurusi pernikahan, tidak adanya standarisasi layanan KUA, lemahnya database KUA dan lemahnya etos kerja, kretivitas, self confidence, sehingga ASN KUA tertinggal.
Materi terakhir yaitu Kakankemenag Kab. Temanggung, H. Fatchur Rochman, dengan tema Kultur Organisasi, Inovatif dan Adaptif. H. Fatchur Rochman menjelaskan tentang lima budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan. “Perlunya penanaman disiplin dan penjagaan nilai kejujuran dan integritas bagi ASN Kementerian Agama,” tutupnya.(sr)