Temanggung–Dalam rangkamerespon realitas industri di era revolusi industri 4.0, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Semi Final dan Grand Final Kompetisi Robotik Madrasah 2019 di Grand Studio Metro TV Jakarta Barat, Sabtu (30/11).
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Kamaruddin Amin sangat mengapresiasi gelaran Kompetisi Robotik Madrasah. Menurutnya madrasah harus merespon realitas industri di era revolusi industri 4.0. “Madrasah wajib berkontribusi untuk merespon realitas industri, madrasah tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga mempelajari hal yang terkait teknologi,” ujarnya.
Robotik adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan di madrasah. Pendis akan terus melakukan pembinaan intelektual intelegensia, karena sangat bermanfaat bagi generasi masa depan.
Selaku Pendamping dan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN Temanggung, Ahmad Sultoni menyampaikan perjalanan dua siswanya atas nama As’ad Hanafi Nasrullah dan Sokhibul Mighfar sampai maju di grand final. Di babak semi final, kompetisi diikuti oleh 12 tim yang lolos dalam Kompetisi Robotik Madrasah di Surabaya pada tanggal 26-27 Oktober 2019 dengan peserta sebanyak 150 tim. Dari 12 tim yang berkompetisi di semi final, kemudian diambil 6 besar yang melaju ke babak grand final, urainya.
Lebih lanjut Ahmad Sultoni menyampaikan, setelah melalui persaingan ketat dari 12 tim, akhirnya terdapat 6 tim yang lolos ke grand final, yaitu tim robotik dari MAN Temanggung, MAN 3 Jakarta, MAN 19 Jakarta, MAN 2 Tasikmalaya, MAN Lumajang, dan MAN 3 Jombang. Pada babak semi final poin tertinggi diraih oleh tim robotik dari MAN Temanggung, As'ad dan Sokhibul Mighfar dengan total poin 650. Sementara tim lain memperoleh poin dibawah 500. Babak grand final yang diikuti oleh 6 tim berjalan dengan seru dan sangat menegangkan, pasalnya terdapat 3 tim yang mengalami rintangan dan kendala teknis sehingga tidak memperoleh poin sama sekali, jelasnya.
Sementara yang 2 tim memperoleh poin yang sama, yakni tim dari MAN Temanggung dan MAN 19 Jakarta, masing-masing memperoleh poin 450. Sehingga dilakukan pengulangan pertandingan antara kedua tim yang nilainya sama, dan MAN Temanggung berhasil unggul dengan poin 250 sementara MAN 19 Jakarta hanya mendapat poin 100. Sedangkan tim yang tampil terkahir, dari MAN Lumajang memperoleh poin 550.
Setelah dewan juri melakukan penghitungan poin dari 6 peserta di babak grand final kompetisi robitik madrasah 2019, akhirnya diumumkan bahwa juara 1 diraih oleh MAN Lumajang, juara 2 diraih MAN Temanggung, dan juara 3 diperoleh MAN 19 Jakarta. Selain memperoleh sertifikat, juara 1 berhak menerima hadiah uang pembinaan Rp 10.000.000,-, juara 2 Rp 8.000.000,-, dan juara 3 Rp 6.000.000,-.
Even grand final ini dihadiri oleh para pejabat dari Kementerian Agama RI dan direksi Metro TV, diantaranya adalah Kamarudin Umar, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ahmad Umar, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), dan Suryopratomo, Presiden Direktur Metro TV. (jf)